GELORA.CO - Dikutip dari Malaysiakini (12/3/2019), Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad membantah ada lobi dari pemerintah Indonesia atas bebeasnya Siti Aisyah yang dituduh membunuh Kim Jong Nam.
Mahathir menegaskan, pembebasan Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan tersebut sudah sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan. Sehingga ini murni keputusan pengadilan.
"Ini adalah keputusan yang dibuat oleh pengadilan. Dia diadili dan diberhentikan. Jadi ini adalah proses yang mengikuti hukum," ujarnya.
Mahathir menegaskan, pembebasan Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan tersebut sudah sesuai dengan fakta hukum yang ditemukan. Sehingga ini murni keputusan pengadilan.
"Ini adalah keputusan yang dibuat oleh pengadilan. Dia diadili dan diberhentikan. Jadi ini adalah proses yang mengikuti hukum," ujarnya.
Seperti diketahui, Siti Aisyah dibebaskan pada Senin 11 Maret 2019 setelah jaksa penuntut Malaysia menjatuhkan dakwaan mengejutkan terhadapnya di pengadilan. Pemerintah Indonesia juga berulang kali melobi agar tuduhan terhadapnya dicabut dan minta diizinkan pulang.
Bahkan, Kedutaan Besar Indonesia dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan upaya mengamankan pembebasannya segera setelah dia ditangkap pada 15 Februari 2017.
Sedangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, mengatakan pejabat pemerintah Indonesia telah mengadakan pertemuan dengan PM Mahathir, Jaksa Malaysia, dan polisi Malaysia tahun lalu sebagai bagian dari upaya lobi mereka untuk membebaskan Aisyah.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah meminta maaf kepada warga Malaysia.
"Selamat pagi Malaysia.. Assalamualaikum Tun dan Datuk ... Tuan2 dan Puan2 maafkan kami..." kata Fahri melalui akun twitternya, Rabu (13/3/2019).
Warganet pun ramai berkomentar.Selamat pagi Malaysia..— #2019WAJAHBARU (@Fahrihamzah) March 12, 2019
Assalamualaikum Tun dan Datuk ...
Tuan2 dan Puan2 maafkan kami... https://t.co/55bJFVcMMT
Tolong datuk mahatir tdk melaporkan cak jancuk si Raja Hoax— Nugi (@tan1nugi) March 12, 2019
ngopi pagi dulu bang.— Mezzoforte (@spring_fever_02) March 12, 2019
tukang klaim emang gak ada matinye. bikin malu
Dengarkan kisahnya terserah kalian mengartikannya 😂— Suara Indonesia (@AnonimSuara) March 13, 2019
pic.twitter.com/0hBOsVa3kd
Bohong itu cukup lokal sajalah.— Muhammad W. Abbas (@mw_abbas) March 12, 2019
Jangan dibuat "go international".
Sampai2 Perdana Menteri Negeri orang yg membantah.
Apa tdk tersisa lagi rasa malu?#PrabowoTheNextLeader#PrabowoTheNextLeader#PrabowoTheNextLeader
https://t.co/asAjRyx1R9
(*)Mewakili semua Rakyat indonesia, krn presiden kami telah membuat hoax terbesar hingga dunia pun tertawa— 🌎02 🌏 (@Prisma003) March 12, 2019