GELORA.CO - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhammad Hanif Dhakiri mengajak generasi milenial dan warga Kota Surabaya agar memilih calon presiden yang sudah nyata dan jelas bekerja, bukan sebaliknya.
Menurutnya, Jokowi sudah melakukan kerja dan hasil nyata karenanya pantas dipilih kembali sebagai presiden. Hanif lantas menukil kaidah ushul fiqh untuk menguatkan pendapatnya itu.
"Jangan tinggalkan hal yang sudah nyata untuk memburu yang tidak nyata," katanya saat berorasi di Deklarasi Milenial IJO untuk Jokowi oleh Alumni SMA-SMK Suroboyo di Sutos Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 2 Maret 2019.
Di acara itu, hadir pula politikus Demokrat yang kini Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, cucu Bung Karno, Puti Guntur, dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Wishnu Sakti Buana. "Kita harus hargai capaian-capaian dan kemenangan-kemenangan yang telah diperoleh selama ini," kata Hanif.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu juga mengatakan dalam memilih pemimpin harusnya akal sehat dijadikan sandaran pertimbangan. "Kalau pertimbangannya prestasi, maka pilihlah yang jelas berprestasi. Kalau pertimbangannya yang berpengalaman, maka pilihlah yang jelas berpengalaman," ujar Hanif.
"Kalau pertimbangannya kekayaan, maka pilihlah yang paling sedikit kekayaannya. Kalau pertimbangannya lahan, maka pilihlah yang paling tidak punya lahan," teriak Hanif disambut teriakan nama 'Jokowi' dari hadirin.
Usai orasi, kepada wartawan Hanif mengatakan bahwa Tim Kampanye Nasional kian memaksimalkan konsolidasi dan kerja pemenangan untuk calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Sosialisasi ke masyarakat lebih intensif dilakukan.
"Kita juga akan coba mengeliminasi ke masyarakat karena banyak berkembang berita dan kabar hoax," tuturnya. [viva]