GELORA.CO - Cawapres Ma'ruf Amin menepis anggapan, apabila menang Pilpres 2019, dirinya bersama capres Jokowi akan melarang azan. Ma'ruf meyakini masyarakat di Lebak tidak percaya isu itu.
"Kita menghadapi hoax, macam-macam. Katanya, kalau Pak Jokowi dan saya terpilih nanti, Kementerian Agama (Kemenag) akan dihapus, itu bohong. Katanya azan dilarang, itu bohong. Perzinaan dilegalkan, itu bohong," ujar Ma'ruf di depan warga Lebak, Banten, Senin (25/3/2019).
"Yang suka bikin was-was itu apa namanya? Nggak berani omong ya? Jurik itu namanya. Percaya tidak? Tidak. Tidak ada orang Lebak percaya. Yang percaya gitu-gitu cuma orang beloon, di Lebak tidak ada orang beloon," lanjut Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, selama pemerintahan Jokowi, kabar itu tidak terbukti. Menurutnya, masyarakat sudah tidak percaya berita yang kerap menyudutkan calon presiden petahana tersebut.
"Sekarang saya tanya, presiden kita sekarang siapa? Kemenag dibubarkan apa tidak? Azan dilarang apa tidak? Perzinaan dilegalkan apa tidak? Kan itu jelas. Kok nggak paham-paham ente, kapan pahamnya? Sekarang sudah makin jelas, kita tidak boleh percaya fitnah, hoax," ucapnya.
Penegasan serupa disampaikan Jokowi saat berkampanye di Malang hari ini. Menurutnya, isu tersebut tidak masuk akal.
"Nanti kalau Jokowi dan KH Ma'ruf Amin menang akan ada larangan azan. Azan akan dilarang. (Ini) tidak masuk logika, tidak masuk nalar, tapi itu dari pintu ke pintu di media sosial. Negara ini adalah negara yang menurut agama, negara ini adalah negara yang bernilai-nilai agama, negara ini adalah yang menjunjung nilai budaya dan norma tata krama," ujar Jokowi. [dtk]