GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief diingatkan untuk tidak buru-buru menyebarkan informasi terkait kepemiluan sebelum melakukan konfirmasi langsung ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner KPU, Viryan Azis mengimbau Andi Arief mengkonfirmasi langsung tentang berbagai informasi yang didapatkannya langsung ke KPU sebelum disebarluaskan ke media sosial.
"Lebih baik kan begini, kalau ada hal yang tak jelas (informasi simpang siur), kalau disebarkan kan belum tentu jelas. Dosa loh nyebarin hal yang belum jelas," katanya di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/3).
Ditekankan Viryan, bukan hanya Andi Arief, tapi semua pihak berhak berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pemilu, termasuk memberikan masukan kepada para penyelenggara Pemilu. Namun demikian, dimintanya agar masyarakat menggunakan cara-cara yang tepat.
"Kita berterima kasih kalau ada masukan-masukan, Tapi sebaiknya masukan itu disampaikan langsung kepada kita, kan peserta Pemilu biasa bertemu dengan kami," pungkasnya.
Andi Arief pernah memposting di media sosial Twitter tentang adanya informasi yang mengatakan ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Tadi pagi, Andi Arief memposting dua foto truk yang ada tulisan aksara kanji atau Jepang. Dalam foto itu, nampak seorang wanita berjilbab dan seorang polisi tengah berpose menunjuk ke lambang KPU "dokumen negara" yang ditempelkan di truk tersebut.
Rekan Viryan, Komisioner KPU, Ilham Saputra sudah membantah kalau truk itu berisi surat suara yang berasal dari China. Ditegaskannya truk bertuliskan kanji Jepang itu merupakan milik salah satu perusahaan pemenang tender surat suara PT Temprina. [rmol]