GELORA.CO - Klaim cawapres nomor urut 01, Maruf Amin yang menyebut penurunan angka penderita stunting hingga 7 persen di masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dikritisi.
Ketua Umum Benteng Prabowo, Syafti Hidayat menyebut, penurunan stunting justru turun di masa pemerintahan sebelum Jokowi-JK. Hal itu diakui berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Penurunan angka stunting itu adalah keberhasilan pemerintahan SBY," kata Syafti kep, Senin (18/3), dikutip dari RMOL.
Perlu diketahui, berdasarkan data Kemenkes, angka stunting pada tahun 2013 sebanyak 37,2 persen. Jumlah tersebut turun hingga 28,9 persen pada tahun 2014.
Disebutnya, penurunan angka stunting itu akibat kerja pemerintahan SBY lantaran Jokowi-JK baru dilantik pada bulan Oktober 2014.
"Jadi tidak mungkin bisa mengubah angka stunting hanya dalam waktu dua bulan," pungkas Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) ini.
Mantan staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu juga membeberkan fakta serupa.
"Data tersebut berarti naik. Bukan turun. 2013 - 2014 itu masih pemerintahan SBY krn 2014 sampai oktober. Artinya 2015 - 2018 naik 1,8 %. Bukan turun 7 %", tulis Said Didu menanggapi postingan #CekFakta di akun twitter @detikcom.
Mantan staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu juga membeberkan fakta serupa.
"Data tersebut berarti naik. Bukan turun. 2013 - 2014 itu masih pemerintahan SBY krn 2014 sampai oktober. Artinya 2015 - 2018 naik 1,8 %. Bukan turun 7 %", tulis Said Didu menanggapi postingan #CekFakta di akun twitter @detikcom.
(*)Data tersebut berarti naik. Bukan turun. 2013 - 2014 itu masih pemerintahan SBY krn 2014 sampai oktober. Artinya 2015 - 2018 naik 1,8 %. Bukan turun 7 %.— Muhammad Said Didu (@saididu) March 17, 2019