GELORA.CO - Program yang dipamerkan calon pesiden petahana, Joko Widodo merupakan daur ulang dari ide lama yang minim kreativitas.
Atas alasan itu, Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto yakin Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga jenjang kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah tidak akan menarik simpati rakyat.
"Saya rasa ini bentuk usang yang didaur ulang. Nampak Jokowi sudah kehabisan ide dan kreativitas. Tapi masyarakat tidak bodoh," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/3).
Ditekankannya lagi ketiga kartu sakti itu tak akan mampu mendongkrak tingkat elektabilitas Jokowi. Karena pada dasarnya, kinerja pemerintahan Jokowi pada periode pertama masih jauh panggang dari api.
"Buktinya elektabilitasnya hancur maning (lagi),” tandasnya.
Hal ini ditegaskannya berbanding terbalik jika kinerja Jokowi pada periode pertama sangatlah baik, atau paling tidak memenuhi semua janji kampanyenya.
"Saya lihat kartu-kartu ini bentuk kepanikan yang akut. Jokowi sudah merasa takut kalah, sehingga sindrome kartu dirilis ulang. Ibarat lagu lama kaset baru. Kita pahamlah bila dimulai dengan membual, maka akan diteruskan membual berikutnya, begitu terus," pungkasnya. [rmol]