GELORA.CO - Program Kartu Prakerja yang ditawarkan Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai janji politik selangit yang tidak jelas dan sulit direalisasikan.
Penilaian itu disampaikan Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Jawa Timur, Anwar Sadad.
“Enggak jelas, statusnya kan hanya sebagai janji politik. Realisasinya akan sangat berat. Kita simulasikan dikasih santunan Rp 150 ribu saja per orang maka sudah ratusan miliar rupiah," ujar Sadad seperti dilansir RMOL Jatim, Senin, (4/3).
Sadad menyatakan, kartu itu merupakan produk janji politik seorang Capres belaka, bukanlah kebijakan pemerintahan Jokowi sebagai Presiden saat ini.
“Saya melihatnya Jokowi sebagai Capres bukan presiden. Sebagai Capres ya boleh-boleh saja mengeluarkan janji-janji yang selangit," tandas dia.
Sekadar diketahui, Jokowi menjanjikan kartu prakerja bagi lulusan SMA, SMK dan perguruan tinggi. Para pemegang kartu tersebut akan mendapatkan pelatihan skill baik dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menjanjikan gaji dari pemerintah bagi para pemegang kartu prakerja itu selama belum mendapatkan pekerjaan. [rmol]