GELORA.CO - Proyek ambisius Presiden Joko Widodo dalam membangun Papua menuai kritikan dari mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Pigai yang juga tokoh Papua menilai Jokowi dinilai tidak paham tentang kondisi bangsa yang sesungguhnya, khususnya Papua. Baginya langkah Jokowi membangun jalan di Papua dengan menurunkan pasukan TNI merupakan kebijakan yang destruktif dan mengancam eksistensi bangsa.
Sebab, proyek itu tidak dijalankan melalui langkah-langkah konstruktif, komprehensif, dan persuasif melalui dialog yang bermatabat. Baca: Atas Nama Kemanusiaan, Jokowi Diminta Tarik Pasukan Dari Papua
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut menanggapi kritik Pigai tersebut. Dia bahkan menaruh harapan kepada calon presiden Prabowo Subianto untuk bisa memberi jalan keluar bagi warga Papua.
“Pak Prabowo yang terhormat, kalau bapak jadi presiden harus ada upaya normalisasi kehidupan masyaraat Papua,” terangnya melalui akun Twitter pribadinya sesaat lalu, Rabu (13/3).
Menurutnya, pemerintah pusat telah membuat jarak yang aneh antara sesama anak bangsa. Jokowi, sebagai kepala pemerintahan dinilainya telah salah membaca mengenai hal-hal yang dibutuhkan warga Papua.
“Jakarta sangka ini soal tol dan harga bensin. Jakarta salah baca lagi,” pungkasnya. [rmol]