GELORA.CO - Debat capres keempat membahas soal ideologi, pemerintahan, pertahanan keamanan dan hubungan internasional. Kedua capres yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto bertukar pandangan dan argumen dalam debat yang dihelat di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (30/3).
Yang menarik, saat sesi tanya jawab, tidak ada pertanyaan berbau pertahanan dan keamanan dari Joko Widodo kepada Prabowo.
Jokowi yang berasal dari kalangan sipil lebih memilih bertanya soal tata kelola pemerintahan dan hubungan internasional kepada Prabowo.
Dalam pertanyaan pertama, Jokowi mempertanyakan soal mall pelayanan publik.
"Ke depan akan ada dilan (digital dilayani). Apa pandangan bapak terkait mall pelayanan publik," tanya Jokowi.
Pertanyaan selanjutnya, capres petahana bertanya soal konflik di Rakhinte State di Myanmar.
Sedangkan Prabowo yang berlatar belakang militer, dalam sesi tanya jawab bertanya soal kondisi pertahanan dan keamanan di Indonesia pada Jokowi.
Selanjutnya pada pertanyaan kedua, Prabowo bertanya soal teritori negara seperti pelabuhan dan bandara yang direncanakan untuk dikelola oleh pihak asing.
Menurut Pengamat Komunikasi Politik asal UGM, Nyarwi Ahmad, Jokowi tidak bertanya soal pertahanan dan keamanan karena sedang melakukan ekspansi pemilih baru dalam hal ini segmen milenial dengan mengedepankan program dilan (digital melayani).
Selain itu, tambah Nyarwi, ada kemungkinan Jokowi tidak secara eksplisit bertanya soal pertahanan dan keamanan karena menyadari soal kompetesinya dalam isu-isu tersebut.
Terlebih, terkait pertahanan dan keamanan, nampaknya memang Prabowo memiliki poin yang lebih sehingga Jokowi tidak berencana memancing dan membawa debat ke arah isu-isu soal pertahanan dan keamanan.
"Gak dipancing saja tadi sudah banyak eksplorasi Pak Prabowo soal kelemahan kita dan sebagainya," katanya.
Debat kandidat calon presiden dan calon wakil presiden masih akan dilakukan sekali lagi tepatnya pada 13 April 2019. Sedangkan pencoblosan akan dilaksanakan pada 17 April 2019. [rm]