GELORA.CO - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai tak lakukan cuti sebagai calon presiden, Jokowi dinilai tak percaya diri sebagai capres petahana.
"Ada beberapa alasan yang pertama adalah adanya ketidak percayaan Presiden Jokowi, ketidak percayaan Jokowi sebagai calon presiden makanya beliau berusaha memaksimalkan lobang peraturan dengan tetap menjadi atau memaksimalkan fasilitas sebagai presiden. Jadi yang pertama ketidak percayaan diri sebagai calon presiden, dengan tetap menjadi presiden dia tetap bisa mendapatkan fasilitas negara," kata Hendri saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Kemudian yang kedua, kata Hendri, Jokowi menyadari bahwa lawannya saat ini mempuyai kekuatan yang berbeda pada pilpres 2014 yang lalu yang dimana Jokowi menang dari Prabowo.
"Yang ketiga menurut saya ada kekwahtiran capres petahana melihat pergerakan oposisi yang begitu masif dan militan dan mendapat perhatian atau sambutan sangat baik dari masyarakat," jelasnya.
Kemudian alasan ke empat, kata Hendri Jokowi masih membutuhkan monumen atau simbol-simbol pembangunan apa yang telah dilakukan oleh Jokowi selama menjadi presiden.
"Jadi artinya dengan peresmian itu dia mengharapkan masyarakat ingat berbagai prestasi yang dia lakukan dari pada janji-janji yang belum dipenuhi," katanya.
Alasan terakhir, bahwa Jokowi sadar betul bahwa ada janji-janji yang belum dipenuhi Jokowi pada saat kampanye yang lalu. "Dengan mengunakan fasilitas presiden dia bisa menutupi janji-janji yang belum terlaksana itu dengan beberapa hal yang mereka sudah, misalnya tol laut yang belum tercapai, dengan menutupi peresmian tol darat secara masif yang dia lakukan selama ini," pungkasnya.[tsc]