Jokowi Marah soal Hoax, BPN: Dia Panik Elektabilitas Turun

Jokowi Marah soal Hoax, BPN: Dia Panik Elektabilitas Turun

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin tampak geram soal maraknya berita bohong yang menyerangnya. Sebab, Jokowi tampak mengutarakan pernyataan tersebut dengan nada sedikit meninggi.

Kondisi ini pun membuat kubu rival Jokowi melalui Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean angkat bicara. Dia menduga, Jokowi menddapat masukan informasi yang salah dari tim pemenangan atau orang sekitarnya.

"Saya melihat apa yang dilakukan Jokowi dengan pernyataannya yang agak marah sebagai sebuah bentuk beliau sedang panik melihat elektabilitasnya turun. Dan masukan dari para pekerjanya dan tim suksesnya bahwa penurunan elektabilitasnya itu karena hoax," kata Ferdinand kepada JawaPos.com, Senin (25/3).

Padahal, menurut Ferdinand, penurunan elektabilitas Jokowi bukanlah berasal dari maraknya penyebaran hoax yang menimpa kedua kubu di Pilpres 2019. Akan tetapi, penurunan tingkat keterpilihan mantan gubernur DKI Jakarta itu lantaran masyarakat ingin perubahan di Indonesia.

"Karena itu saya menduga ada masukan yang salah. Sebetulnya penurunan elektabilitas Jokowi bukan karena hoax, tetapi karena memang masyarakat sudah tidak ingin lagi Jokowi. Masyarakat ingin mengganti kepemimpinan nasional dan masyarakat ingin perubahan terjadi," tegasnya.

Ferdinand melanjutkan, penyebaran hoax bagi kubu Prabowo tidak akan berdampak signifikan di masyarakat luas. Pasalnya, masyarakat Indonesia sudah cerdas. Mereka bisa memilah mana informasi yang benar dan salah.

"Nah, tampaknya tim Jokowi melaporkan ke Jokowinya bahwa elektabilitas Jokowi itu menurun karena hoax. Maka Jokowi marah dan akan melawan siapa pun yang menebar hoax. Nah, ini artinya kan ini presiden dalam posisinya sebagai capres memilih berperang dengan rakyatnya," terangnya.

Menurut Ferdinand, tidak etis bila Jokowi marah-marah tentang penyebar hoax padanya. Apalagi cara penyampaiannya dengan nada yang sedikit meninggi.

"Jadi ini tidak patut dan tidak elok. Tetapi itulah Jokowi, dalam kondisi panik dan mereka sadar betul bahwa posisinya akan kalah, maka akan membalikkan situasi dengan berbagai macam cara," pungkasnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) curhat kepada masyarakat Banten selalu diserang berita bohong alias hoax semasa kampanye. Dia menyatakan, berbagai hoax yang kerap menyerangnya adalah tidak benar.

"Sekarang ini di bawah itu ada hoax, kabar fitnah, kabar bohong. Jangan dibiarkan. Ini harus direspons ini harus dilawan. Saudara-saudara melawan hoax, melawan kabar hitam. Harus berani,” kata Jokowi kepada masyarakat Banten di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu (24/3). [jp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita