GELORA.CO - Pernyataan keras calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo saat berpidato di Stadion Kridosono Yogyakarta, Sabtu (23/3) lalu dinilai menjadi bukti ketidaklayakan sang Presiden untuk kembali memimpin Indonesia.
Bahkan, Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sodik menganggap jika sikap Jokowi dalam menghadapi fitnah dan hoax hanya sekadar membela kepentingan dirinya sendiri.
"Makin menunjukan ketidaklayakan Jokowi sebagai pemimpin bangsa dan negara yang harusnya tabah, sabar, dan tahan terhadap aneka ragam fitnah, hoax, dan lain-lain dalam perjuangan," tekan Sodik dalam keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/3).
Ketua DPP Partai Gerindra ini pun membandingkan sikap Jokowi dengan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang dinilai lebih sabar menghadapi fitnah dan hoax yang menimpa.
Tak tanggung-tanggung, Sodik menyebut jika Prabowo sudah difitnah selama 21 tahun lebih.
"Prabowo difitnah selama 21 tahun dan 2 kali kalah dalam perjuangan (Pilpres), akan tetapi jalan terus demi untuk perjuangan rakyat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini berujar, sebagai pemimpin harusnya Jokowi lebih banyak bersabar dan tidak mengatakan perkataan yang mengobarkan konflik dan perpecahan antarkelompok masyarakat.
"Harusnya dia (Jokowi) mampu mengesampaikan fitnahan untuk diri sendiri, selama fitnah dan an
Dengan pernyataan tersebut, ia berharap masyarakat luas dapat memahami Jokowi belum layak jadi pemimpin bangsa ini.
"Semoga rakyat Indonesia makin memahami Jokowi yang belum berkelas sebagai pemimpin bangsa, memahami niat kerjanya yang bukan untuk negara dan bangsa, tapi untuk dirinya sendiri," pungkasnya. [rmol]