Heboh Running Text Puskesmas Srondol Semarang Ajak Pilih Prabowo-Sandi

Heboh Running Text Puskesmas Srondol Semarang Ajak Pilih Prabowo-Sandi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah layar tulisan berjalan atau running text LED display yang terpasang di Puskesmas Srondol, Kota Semarang, Jawa Tengah mendadak viral lantaran berisi ajakan memilih paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Diduga piranti elektronik itu diretas oleh oknum tak bertanggungjawab.

Heboh video dugaan peretasan itu banyak diunggah pemilik akun instagram di Semarang. Isi tulisan running text itu berbunyi, "hacked by: Sir.Kz0L|-L4EFY-| Ha Ha in Your System :v Pilih No. 2 PRABOWO SUBIANTO-SANDIAGA UNO."

Tak ayal, isi running text di pintu masuk Puskesmas tersebut menghebohkan pengunjung dan pasien yang datang. Beragam komentar juga dicuitkan oleh pengguna media sosial yang menonton video tersebut. 

Kepala Puskesmas Srondol Muhammad Hidayanto, mengaku kaget dengan adanya dugaan peretasan running text yang dikelolanya. Ia mengaku baru mengetahui peristiwa itu sekitar pukul 08.30 WIB. 

"Saya sendiri tidak tahu. Makanya usai mendapatkan laporan dari karyawan langsung saya minta matikan," kata Hidayanto, Senin, 4 Maret 2019. 

Usai dimatikan, ia mengaku langsung melaporkan peristiwa itu ke Dinas Kesehatan Kota Semarang. Ia menduga piranti di Puskesmasnya sengaja diretas oleh oknum tak bertanggungjawab karena memang tersambung dengan Wifi. 

"Memang tersambung dengan wifi, (tapi) sudah di-password. Jadi kalau (dibuat) dari kita tidak mungkin. Di awal-awal kalimat ada tertulis 'hack' begitu," ujarnya.

Atas kejadian itu, perangkat yang diduga di-hack itu kemudian dicopot oleh pengelola Puskesmas. Hal itu dilakukan untuk  mencegah kejadian serupa kembali terulang. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono masih menyelidiki terkait dugaan peretasan running text di Puskesmas Srondol tersebut. Ia menyayangkan peristiwa peretasan layar yang seharusnya menyajikan informasi kesehatan bagi masyarakat.

"Kita masih selidiki. Apakah ada orang orang yang menyaru di pasien. Kok ya yang di-hack running text Puskesmas." [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita