Hanura Janji Respons Cepat Surat Terbuka soal Rocky Gerung

Hanura Janji Respons Cepat Surat Terbuka soal Rocky Gerung

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai Hanura mengaku telah menerima surat terbuka dari organisasi Muhammadiyah mengenai peristiwa penolakan hadirnya aktivis Rocky Gerung saat menghadiri diskusi di Jember, Jawa Timur.

Meski tak membeberkan isi surat tersebut, namun berdasarkan informasi sebelumnya dikabarkan seorang kader Hanura menolak dan mengadang Rocky menjadi salah satu pembicara di Universitas Muhammadiyah Jember.

"Kami sudah menerima surat terbuka. Dan kami pelajari. Nanti DPP (DPP) akan mengeluarkan sikap resmi," kata Ketua DPP Hanura Benny Rhamdani saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2019.

Benny menyampaikan, surat dari Muhamamdiyah itu akan segera disampaikan kepada Ketua Umum Oesman Sapta Odang. Ia menjelaskan, partainya tak mau tergesa-gesa menyampaikan pernyataan sambil menggali keterangan dari kadernya bernama Jumadi Made yang disebut melakukan pengadangan.

"Dalam waktu cepat DPP Hanura akan bersikap untuk merespons surat Muhammadiyah," kata dia.

"Intinya, tentu kami pelajari kasusnya. Sejauh mana peran kader Hanura. Jika peran salah secara hukum, kemudian menimbulkan ketersinggungan, pasti akan kita beri sanksi," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, karib Rocky yang juga ikut ditolak hadir dalam diskusi yakni Said Didu turut menceritakan kronologi peristiwa penolakan itu lewat akun Twitter pribadi miliknya.

Said juga menceritakan untuk masuk ke dalam Kota Jember, mereka harus membuat kamuflase dengan menggunakan kendaraan lain. Keduanya untuk datang ke lokasi bahkan menggunakan ambulans agar kehadirannya tidak diketahui.

Penolakan itu diduga lantaran sejumlah ormas menilai bahwa Rocky tengah menghadapi masalah hukum dan sebelumnya disebut menghina KH Agus Halim dalam pernyataannya di suatu acara.

Setelah itu beredar surat terbuka kepada Partai Hanura di media sosial yang kemudian diunggah oleh website dan akun Facebook Sang Pencerah sebagai berikut:

"Assalamualaikum Wr. Wb.

Muhammadiyah berdiri di Indonesia sejak 1912 dari awal KH. Ahmad Dahlan mencontohkan bagaimana perjuangan beliau untuk agama dan bangsanya hingga kini kemudian diteruskan oleh kader-kader Muhammadiyah.

Pengabdian Muhammadiyah terhadap ummat dan bangsa terus dilakukan meskipun bergonta ganti penguasa Muhammadiyah tetap berkhidmat membangun Indonesia dari sabang sampai Merauke.

Muhammadiyah pernah melahirkan seorang kader yang kemudian menjadi Panglima Besar Tentara Indonesia yaitu Jenderal Sudirman, semangat Jenderal Sudirman juga menjadi spirit kami dalam berbakti melalui Muhammadiyah seperti halnya pesan Jenderal Soedirman kepada kader-kader Muhammadiyah “ Sungguh Berat Menjadi Kader Muhammadiyah, Bimbang dan Ragu Lebih Baik Pulang”

Hari ini kami warga Muhammadiyah disodorkan peristiwa yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Jember seorang caleg/kader Partai Hanura Kabupaten Jember  bernama Jumadi bersama rekan-rekannya mendatangi kampus Universitas Muhammadiah Jember dalam keadaan marah dan suara lantang.

Tujuan mereka meminta dibatalkannya agenda diskusi dan seminar yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Jember dengan mengundang Rocky Gerung sebagai salah satu narasumber dengan alasan Rocky Gerung telah menista agama;

Harusnya seorang caleg / kader partai paham bahwa kampus adalah ruang diskusi dan intelektual yang bebas dari intimidasi dan ancaman hanya karena perbedaan pendapat, seluruh kampus Muhammadiyah di Indonesia sangat terbuka kepada siapapun dalam kegiatan akademis maupun agenda-agenda kebangsaan, perihal dugaan pelanggaran hukum oleh Rocky silahkan proses sesuai prosedur hukum yang berlaku;

Yang kami soroti adalah seperti video yang beredar (1) dan kronologis kejadian dari Universitas Muhammadiyah Jember (2) bahwa Jumadi dkk tidak mau mendengar penjelasan dari pihak kampus perihal diskusi yang mereka protes tersebut, kemudian malah berbalik mengancam kepada pihak Muhammadiyah ( UM Jember ) apabila diskusi tetap dilaksanakan maka Jumadi dkk akan menantang PERANG serta siap Menumpahkan darah, hal itu disampaikan di wilayah kampus Muhammadiyah.

Ancaman perang terhadap Muhammadiyah yang dilontarkan Jumadi Caleg Partai Hanura menjadi persoalan serius bagi kami warga Muhammadiyah, ini sebuah sikap barbar dan arogan yang tidak menghormati demokrasi dan mengancam keselamatan orang lain.

Jika Jumadi dkk tidak suka kehadiran Rocky Gerung silakan saja kami warga Muhammadiyah tidak menanggapi, namun ancaman perang terhadap Muhammadiyah ( dalam hal ini pihak UM Jember ) yang dilontarkan Jumadi sesungguhnya telah mengganggu semangat persatuan anak bangsa dan telah meresahkan bagi kami warga Muhammadiyah  

Kami warga Muhammadiyah mendesak Partai Hanura harus mengambil sikap tegas terhadap perilaku Caleg dan kadernya yang telah nyata menyerang dan mengancam perang terhadap Muhammadiyah agar tidak ada lagi sikap arogansi dan intimidasi yang merusak keharmonisan di tengah masyarakat, untuk itu kami menyampaikan beberapa hal

Partai Hanura meminta maaf kepada warga Muhammadiyah atas sikap dan perilaku Caleg nya atas nama Jumadi yang telah memberikan ancaman dan tantangan perang kepada Muhammadiyah.

Memberi sanksi tegas kepada Jumadi Caleg Partai Hanura DPRD Jember yang telah menebarkan provokasi dan sikap permusuhan kepada Muhammadiyah.


Menghimbau kepada Warga Muhammadiyah untuk tidak memilih Calon Anggota Legislatif beserta Partai yang menebarkan sikap permusuhan dan ancaman kepada sesama anak bangsa;


Menghimbau kepada semua pihak untuk menjaga kontestasi Pemilu berjalan aman dan damai, tidak ada penyebaran berita hoax serta upaya intimidasi kepada siapapun.


Warga Muhammadiyah menunggu respons aktif dari DPP Partai Hanura untuk menyelesaikan persoalan ini karena apabila tidak ada punishment terhadap sikap perilaku caleg tersebut maka bisa diartikan Partai Hanura turut mengamini sikap dan perilaku yang dilakukan Jumadi selaku Caleg / Kader Partai Hanura kepada Muhammadiyah.

Warga Muhammadiyah berharap semua pihak tetap menjaga situasi kemanan masyarakat tetap kondusif agar jalinan persatuan seluruh rakyat Indonesia tetap utuh dan terjaga.

Nasrun minallah wa fathun qariib

Wassallamualaikum Wr Wb".
[viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita