Oleh: M. Nigara*
ALHAMDULILLAH, yuuuk kita tersenyum sambil bersyukur kepada Allah SWT bahwa apa yang coba digoreng oleh toko sebelah dalam dua hari terakhir ini (11/12/3), berakhir gosong. Ada dua peristiwa yang coba ditonjolkan sebagai bahan pencitraan dan bahan untuk menggebuk Prabowo.
Adalah Siti Aisyah, tenaga kerja wanita Indonesia yang terbebas dari hukuman mati. Sederet media mainstream yang telah menjadi pendukung utama petahana kecuali tvone yang masih netral, menggorengnya sedemikian rupa. Detiknews dan media online lain juga menurunkan kronologi penyelamatan sang TKW itu. Heorismenya yang luar biasa itu tentu membuat para pendukungnya bersorak sambil memuja dan memuji. Ya, pujian setinggi langit.
Pendukung 02 hampir kehabisan kata-kata, meski sesungguhnya Prabowolah yang berhasil membebaskan TKW, Wilfrida, asal NTT, dari tiang gantungan di Malaysia. Hebatnya, tanpa gembar-gembor, tanpa pemberitaan masif 25 Agustus 2015. Tidak ada kisah heroisme, tanpa uang negara serupiah pun.
Eng…. iiing…. eeng…., Selasa (12/3), Mahatir Muhammad, Perdana Menteri Malaysia, membantah semua kisah yang sempat jadi pujaan dan senjata pencitraan itu. “Kasus Siti, murni soal hukum. Tidak ada lobby apa pun dari pihak mana pun,” tegas Mahatir, seperti diturunkan merdeka.com dan media-media Online lainnya.
Persis seperti orang yang sedang naik permainan komidi putar, gedebuuuuuk, tiba-tiba mesinnya mati dan terdengar orang nyugsrug (jatuh dengan kapala lebih dulu menyentuh tanah). Malu? Harusnya sih begitu karena yang membantah langsung adalah seorang perdana menteri.
Gosong
Sebelum gorengan pertama benar-benar gosong, eee…. muncul video Prabowo di Cianjur, adegannya langsung digoreng. Sreeeng… sreeeng.
Paslon 02 yang sedang digandrungi oleh pendukungnya, bukan tidak mungkin pendukung toko sebelah juga sudah jatuh cinta itu, seperti biasa di atas mobil (keluar dari sunroof) sambil melambai-lambaikan tangannya, tiba-tiba menarik dan memukul lengan seseorang yang ada di sisi kiri mobil. Wajahnya terlihat tegang dan terlihat pula mulutnya seperti mengutarakan sesuatu sangat keras, sambil tangan kirinya menunjuk ke arah belakang mobil.
Gorengan dimulai dengan menyebut macam-macam. Intinya mereka ingin mendegradasi Prabowo. Seolah-olah Prabowo tidak suka dengan orang yang di bawah itu. Bantahan atau klarifikasi coba dibangun, tapi mudah sekali dipatahkan.
Video awal itu sama sekali tidak terdengar suaranya. Rekaman amatir, karena setiap orang yang datang menyambut Prabowo atau Sandi adalah rakyat biasa, bukan pengawal yang ditebar dan seolah-olah jadi rakyat biasa. Apalagi kamera-kamera profesional dari media _mainstream_, jadi pasti tak jernih. Seberapa banyak bantahan, sebanyak itu pula tudingan nyinyir datang.
Alhamdulillah, tepat satu menit menjelang magrib, masuk video amatir yang baru. “Hei kamu, jangan dorong rakyat!” pekik Prabowo pada orang yang tangannya ditarik dan dipukul itu.
Lho, kok? Begini kronologisnya:
Kejadian ini bermula pada saat kami turun dari Helikopter kemudian menuju lokasi acara di Gedung Assakinah Kabupaten Cianjur. Massa yang begitu meriah sampai tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan bapak Prabowo, sebelum memasuki gedung acara ada seorang Ibu-Ibu hampir terjatuh karena berusaha menghampiri mobil kami untuk bersalaman dengan bapak, karena kejadian itu bapak menegur keras seorang pengawal yang terlihat kurang ramah terhadap rakyat. “Kamu jangan menghalangi saya untuk salaman dengan rakyat, dan kamu tidak boleh kasar kepada rakyat” jelas ucapan bapak dalam kejadian tersebut. (dikutip dari postingan bantahan BPN).
Menjadi lengkap semua kronologis hingga munculnya pernyataan permohonan maaf dari para petugas kepolisian yang bertugas mengawalnya. Seperti kita ketahui, sejak kandidat Presiden dan Cawapres disahkan oleh KPU, maka seluruh pengawal berada di kepolisian. Tata cara dan rangkaian kendaraan sudah mendekati pengawalan yang sesungguhnya.
Makjleeeeeebbbbb! Gosonglah gorengan toko sebelah. Semua kedok terbuka secara terang-benderang. Mengapa semua itu bisa terjadi dengan cepat? Jawabnya hanya satu: Jika Allah berkehendak, tak ada sesuatu kekuatan di bumi ini yang bisa menahannya. Sebagai mana tertulis dalam alQuran: “sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya. ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang ditangannya atas segala sesuatu dan kepadanyalah kamu dikembalikan”(Yasin 82:83). Lalu, “Jangan pernah kamu berputus asa dari rahmat Allah…”(Az-Zumar : 53).
Dengan fakta itu, meski lembaga survei yang katanya independen dan ilmiah ini, siap-siap _kecele_. Dan jangan heran jika tsunami rakyat siap menggulung petahana. Seorang sahabat, memprediksi: “Saat ini Prabowo-Sandi sudah unggul 58% melawan 35% petahana dengan swing voters 7%.
Semoga Allah terus menjaga bangsa dan rakyat Indonesia, serta memenangkan Paslon yang mengusung Keadilan dan Kemakmuran bagi semua, aamiin..
*) Penulis adalah Wartawan Senior, Mantan Wasekjen PWI