GELORA.CO - Ocehan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar soal keterlibatan Prabowo Subianto dalam penculikan aktivis 98 berbuntut panjang. Agum diultimatum membeberkan bukti atas ocehannya.
"Kalau dalam waktu 3×24 jam tidak mau membeberkan bukti-bukti penculikan aktivis 98 kita laporkan Agum Gumelar ke polisi," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono, Rabu (13/3) malam.
Arief menantang Agum tidak hanya ngomong gede. Kalau tahu dan punya bukti yang valid tentang penculikan aktivis 98, dia menantang untuk dibuka.
"Kalau tidak ada berarti Agum Gumelar sudah bikin berita hoax," imbuh Arief.
Agum sebelumnya menyebut Prabowo terlibat pelanggaran HAM berat. Dia mengklaim memiliki bukti. Selain itu Agum juga mengulas pemecatan Prabowo di dinas kemiliteran lantaran melawan perintah atasan.
Arief Poyuono meyakin rakyat tidak akan percaya ocehan Agum. Rakyat menurutnya sudah cerdas dan tahu kalau Agum ngomong itu cuma untuk kepentingan kampanye hitam yang diarahkan kepada Prabowo.
Dia mengatakan saat ini banyak pensiunan jenderal yang jadi kaki tangan Jokowi ketar-ketir dan melakukan segala cara untuk melemahkan dan membatalkan kemenangan Prabowo di Pilpres. Manuver yang ditempuh Agum Gumelar salah satunya.
"Sudah cukup mereka melakukan penzoliman terhadap Prabowo selama ini, hingga melakukan politik pecah belah di keluarga besar TNI dengan isu-isu penculikan aktivis 98 yang dimainkan mulai dari Pilpres 2014 dan 2019," tukasnya. [rmol]