GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Hidayat Nur Wahid tak setuju dengan hasil survei lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) terkait elektabilitas capres – cawapres.
Sebab, kata dia, elektabilitas capres-cawapres Prabowo - Sandiaga telah melampaui pesaingnya Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin seperti tertuang dalam survei internal tim sukses. Sementara itu, hasil SPIN menyatakan elektabilitas Prabowo - Sandiaga masih kalah dibandingkan Jokowi - Ma'ruf.
"Sudah dinyatakan Pak Djoko Santoso (Ketua BPN Prabowo - Sandiaga), bahwa dalam survei internal, kami sudah melampaui Pak Jokowi, sekali pun persentasenya belum dua digit," ungkap Hidayat di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Meski begitu, kata Hidayat, temuan SPIN menandakan pertarungan pemilihan presiden 2019 belum usai. Elektabilitas pasangan capres-cawapres, dapat naik dan turun sebelum hari pencoblosan pada 17 April 2019.
"Dinamika memang masih terjadi. Hasil survei LSI Denny JA, kemudian ini (hasil survei SPIN, red) ialah dinamika yang penting untuk dimaknai, ya, pilpres belum selesai. Jadi tidak perlu ada yang melakukan manuver-manuver untuk menghabisi pihak lain dan malah tidak menghadirkan demokrasi," pungkas dia.
Sebelumnya, SPIN menyebut elektabilitas antara dua pasangan capres-cawapres selisih 8 persen. Pasangan Jokowi - Ma'ruf memiliki elektabilitas sebesar 49 persen, sementara Prabowo - Sandiaga sebesar 41 persen.
Survei dilakukan pada rentang waktu 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan melibatkan 1.213 responden.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [jp]