GELORA.CO - Calon petahana tidak seharusnya memiliki elektabilitas di bawah 50 persen. Sebab, hal itu sama saja pertanda kekalahan akan tiba.
Begitu kata Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).
"Kalau seorang petahana itu sudah di bawah 50 persen, kalau menurut statistik itu dimana-mana artinya kalah," ujar Fadli.
Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin mulai turun dan berada di angka 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 37,4 persen. Selisih keduanya kini tinggal 11,8 persen.
Fadli menyebut untuk memaksimalkan kemenangan dalam sisa waktu menuju pencoblosan 17 April mendatang, BPN akan terus melakukan kampanye dan pendekatan pada pemilih.
Dia meyakini bahwa dalam waktu tersisa, suara Prabowo-Sandi akan terus meningkat.
"Kita lihat saja ke depan dari survei yang independen ya, kalau yang bayaran beda lagi ceritanya," demikian Fadli. [rmol]