GELORA.CO - Sosok Kunto Hartono Rabu (6/3) menyambangi kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Jakarta. Drummer asal Banyuwangi pencetak sejumlah rekor dunia itu ingin berkomunikasi dengan BPN Prabowo-Sandi, terkait niat besarnya. Di sisa masa kampanye pilpres saat ini, Kunto ingin melakukan aksi main drum nonstop dari Surabaya ke Jakarta, demi dukungannya kepada pasangan nomor urut 02 itu.
Tiba di kantor BPN sekitar pukul 15.00 WIB, Kunto diterima langsung oleh Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil didampingi Kawendra Lukistian, Jurkamnas BPN Prabowo-Sandi bidang Industri Kreatif. Mereka melakukan pertemuan sekitar satu jam lamanya.
Kunto menyampaikan, kedatangannya ke BPN untuk menyampaikan niatnya untuk melakukan kegiatan seni, demi mendukung Prabowo-Sandi. Kunto menyatakan siap untuk melakukan aksi memainkan drum di atas truk trailer, sepanjang jalan non tol dari Surabaya ke Jakarta tanpa henti. "Kami sudah melakukan survei, jarak yang ditempuh sekitar 800 km," kata Kunto, Rabu (6/3).
Kunto menyatakan, dirinya sudah mempersiapakan aspek teknis untuk bisa melakukan aksi drum non stop itu. Mulai dari truk trailer, pemasangan lighting saat di malam, hingga tenaga medis yang nanti memantaunya selama menggebuk drum. Dia memperkirakan perjalanan rekor dunia untuk 02 itu akan memakan waktu lima hari perjalanan.
"Yang pasti satu set drum, sound system 20 ribu watt, genset dan kasur untuk medical check up ada di trailer nanti," kata pemegang rekor dunia gebuk drum 145 jam non stop di Palembang itu.
Isu teknis agar itu bisa dilihat sebagai rekor dunia juga telah diurus Kunto. Pria berambut putih itu menyebut telah melakukan registrasi, terkait niatnya memainkan drum sepanjang Surabaya-Jakarta itu. "Tinggal pelaksanaannya saja," ujarnya.
Kunto menambahkan, dirinya berkomunikasi dengan BPN demi dukungan terkait masalah perijinan. Seperti diketahui, perjalanan rekor dunia untuk 02 melewati provinsi Jatim, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Barat, hingga DKI Jakarta. Kunto meminta bantuan kepada BPN untuk bisa membantu terkait teknis itu.
"Masalah perijinan ini saya serahkan ke teman-teman yang mungkin bisa lebih memahami. Karena posisi saya disini sebagai promotor atau EO yang memiliki konsep, yang insya Allah bagus," ujarnya.
Menanggapi keinginan Kunto, Dahnil menyatakan pihaknya mengapresiasi langkah tersebut. Dahnil menyatakan terbuka, asalkan ada konsep yang jelas terkait kampanye seni itu. "Kami akan komunikasikan hal ini ke BPN," kata Dahnil. [jp]