GELORA.CO - Lokasi yang sulit dijangkau petugas pengawas membuat potensi kecurangan pemilu di luar negeri tergolong tinggi.
Mantan Dutabesar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal menguraikan bahwa potensi kecurangan pemilu di luar negeri berbeda-beda. Namun salah satu negara yang memiliki tingkat potensi kecurangan tinggi adalah Malaysia.
"Kami dapat laporan dari beberapa caleg, ada tendensi calo suara, atau orang yang menawarkan suara yang terjamin," ungkapnya di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
Menurutnya, potensi kecurangan itu terjadi karena medan di Malaysia sulit terjangkau. Utamanya, di wilayah perkebunan dan wilayah konstruksi. Hal itu diperparah dengan jumlah petugas pengawas yang terbatas.
"Ada laporan satu suara ditawarkan 15 ringgit Malaysia ada lagi 50 ringgit Malaysia, ini saya hanya mengutip, informasi yang saya terima dari caleg," tandasnya.
Belum lagi, tambah Dino, mekanisme pemilu di luar negeri yang juga seakan membuka peluang terjadinya kecurangan, yakni sistem pengiriman surat suara yang melalui jasa pos.
"Surat suara dikirim melalui pos dan tidak ada jaminan 100 persen bahwa pemungutan itu memang murni dicoblos oleh pemilih yang tedaftar," tekannya. [rmol]