GELORA.CO - Analis politik dari Telkom University Dedi Kurnia Syah menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari awala memiliki agenda tersendiri dalam koalisi Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019.
“Grace memahami partainya memerlukan popularitas, sehingga ia harus mencari celah berbeda, termasuk dengan mengambil risiko berseberangan dengan parpol lain sesama koalisi,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/3).
Dedi mengartikan sikap PSI yang demikian itu merupakan agenda tersendiri guna mendongkrak elektabilitas partai tanpa harus ada timbal balik ke koalisi. “Itulah sebabnya banyak statement provokatif yang tidak produktif bagi koalisi,” ujarnya.
“Bahkan, bisa saja PSI ikut berperan gembosi suara koalisi petahana,” imbuhnya.
Belakangan, PSI menyuarakan bahwa partai nasionalis yang sudah lebih dulu eksis abai dan tidak menjadikan isu intoleransi dan diskriminasi sebagai isu yang patut diperjuangkan oleh partai. Grace juga menilai, partai nasionalis seperti kehilangan nyali bila sudah bicara soal kasus intoleran. [rmol]