Bank BUMN 'Ngos-ngosan', Bank Daerah dan Swasta Diminta Biaya Jalan Tol

Bank BUMN 'Ngos-ngosan', Bank Daerah dan Swasta Diminta Biaya Jalan Tol

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, membeberkan data perbankan yang terlibat membiayai proyek jalan tol di RI. Dalam paparannya terungkap bahwa mayoritas pendanaan tol berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Bank Mandiri menjadi pemberi utang terbesar dengan angka Rp 30,2 triliun. Nominal itu sekaligus menunjukkan bahwa Mandiri menanggung pembiayaan sebesar 26,9% dari total dana talangan yang dikucurkan demi membangun tol.

Meski begitu, Danang mengemukakan bahwa dominasi Himbara ini ke depan harus diimbangi dengan keterlibatan bank swasta dan daerah untuk lebih aktif. Jika tidak, Himbara bakal ngos-ngosan.

"Ada big lender yaitu Himbara yang sudah kedip-kedip dari kuning ke merah karena penyerapan atau pembiayaan infrastruktur untuk jalan tol udah sedemikian banyaknya," kata Danang dalam sebuah diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Di antara Himbara, Danang menyebut sejauh ini sudah ada satu bank swasta yang cukup menonjol yaitu BCA. Sejauh ini, BCA telah mengucurkan dana talangan untuk pembangunan tol sebesar Rp 16,8 triliun.

Sindikasi itu sekaligus menempatkan BCA di posisi ke-2, tepat di bawah Mandiri. "BCA sangat komit membiayai ini. Kita sangat hargai pembiayaan dari swasta non bank daerah karena harapan kita dengan mendorong BCA, akan membuka peluang bank-bank swasta untuk masuk," paparnya.

"Karena kalau hanya andalkan bank-bank Himbara, saya kira sangat sulit ke depan kita memenuhi kebutuhan pembiayaan pinjaman untuk infrastruktur," lanjutnya.

Danang menyebut, belakangan ada new player yang mulai mengikuti jejak big lender. Pemain baru ini adalah Bank Mega, yang telah mengucurkan total Rp 7 triliun untuk pembiayaan tol.

"Kita juga mulai lihat beberapa bank swasta dan asing itu mulai masuk ke sana," urainya.

Sejalan dengan itu, Danang juga mendorong agar bank pembangunan daerah (BPD) lebih aktif menyalurkan talangan. Sejauh ini, bank daerah masih minim kontribusi.

"Saya ingin sekali mendorong bank daerah ini betul-betul terlibat di dalam program infrastruktur karena bagaimana pun juga yang menikmati infrastruktur adalah masyarakat yang langsung merasakan dampaknya dari keberadaan infrastruktur itu," pungkasnya.

Daftar Pemberi Utang untuk Proyek Jalan Tol:

- Bank Mandiri: Rp 30,2 T 
- BCA: Rp 16,8 T
- BNI: Rp 16,4 T
- BRI: Rp 9,6 T
- SMI: Rp 8,6 T
- Bank Mega: Rp 7 T
- CIMB Niaga: Rp 4,14 T
- Indo Eximbank/LPEI: Rp 1,58 T
- Astra: Rp 1,50 T
- Bank ICBC: Rp 1,31 T
- MayBank Indo: Rp 760 M
- Bank Jateng: Rp 725 M
- Panin Bank: Rp 680 M
- Bank KEB Hana - Korean Eximbank: Rp 550 M
- Riau Kepri:Rp 500 M
- Bank Permata: Rp 500 M
- Bank Arta Graha Indonesia: Rp 325 M
- Bank Sulselbar: Rp 331 M
- BPD Jateng: Rp 165 M
- Bank DIY: Rp 150 M
- Bank Sumut: Rp 100 M
- Bank Nagari/BPD Sumbar: Rp 100 M
- Bank Kalteng: Rp 50 M
- BPD DIY: Rp 50 M
- Bank Jambi: Rp 50 M [cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita