GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menemukan belasan juta daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak wajar.
Data tersebut dianggap tidak wajar karena terjadi lonjakan DPT yang signifikan di tiga titik tanggal kelahiran pemilih. Di antaranya pemilih yang lahir di tanggal 1 Juli dengan jumlah mencapai 9.817.003 orang.
Kemudian, pemilih yang lahir di tanggal 31 Desember mencapai 5.377.401 orang dan pemilih dengan tanggal lahir 1 Januari sebanyak 2.359.304 orang.
Total DPT dengan tanggal lahir tidak wajar itu mencapai 17.553.708 orang.
Lonjakan pemilih di tiga titik tanggal kelahiran tersebut berada jauh di atas tanggal lahir lain, yang rata-rata di bawah 2 juta orang.
Data pemilih tidak wajar juga ditemukan tim BPN dalam data pemilih yang berusia di atas 90 tahun. Jumlahnya mencapai 304.782 orang. Selain itu, ada juga temuan tentang jumlah pemilih berusia 17 tahun yang berjumlah 20.475 orang..
BPN telah resmi melaporkan temuannya ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Laporan diterima langsung oleh Bagian Data dan Informasi Biro Perencanaan dan Data, Setjen KPU RI, David Soma. [rmol]