GELORA.CO - Sebanyak 6 guru di Kabupaten Tangerang, Banten dipecat setelah foto mereka beredar di media sosial.
Dalam foto tersebut, 6 guru yang berseragam coklat dengan logo Pemerintah Provinsi Banten melakukan pose dua jari sambil memamerkan stiker Prabowo Subianto–Sandiaga Uno.
Foto mereka pun langsung viral di media sosial sejak Senin (18/3/2019). Esoknya, keenam guru tersebut diberhentikan karena dianggap tidak netral dalam Pilpres 2019.
Enam guru tersebut bukan PNS, sehingga bisa langsung dipecat. Meski bukan PNS, guru tersebut digaji oleh pemerintah daerah melalui APBD.
Menanggapi pemecatan 6 giri tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) meminta penjelasan dari Pemkab Tanggerang.
“Apakah karena tidak sesuai dengan pilihan umumnya pejabat pemerintah Tangerang atau karena kampanye menggunakan fasilitas dan baju seragam ASN?” kata Sodik Mujahid dari BPN, Kamis (21/3).
Ketua DPP Partai Gerindra mengatakan, jika pemecatan hanya karena 6 guru honorer itu mengenakan seragam, maka hal serupa juga banyak terjadi di kubu Joko Widodo-Maruf Amin.
“Pejabat dan atasannya yang sudah jelas-jelas ASN banyak yang kampanye dan tidak netral,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Sodik meminta agar semua pihak berwenang berlaku adil terhadap pendukung pasangan calon. “Harus adil dan fair,” imbuhnya.
Lebih lanjut, wakil ketua Komisi VIII ini menegaskan bahwa jagoannya, Prabowo-Sandi, sangat menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh para pendukung mereka.
“Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memberi hormat dan apresiasi kepada siapapun yang berani melawan kezaliman dan ketidakadilan,” pungkasny.[psid]