GELORA.CO - Badan Pemenangan Provinsi DKI Jakarta Prabowo-Sandi melaporkan Sekjen NasDem, Johnny G Plate ke Bawaslu DKI Jakarta, Jumat (8/2/2019), karena dianggap menyampaikan informasi tidak benar yang menyudutkan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebelumnya, anak buah Surya Paloh itu menuding bahwa selama kampanye Pilpres 2019, kubu Prabowo-Sandi menggunakan metode kampanye ala Uni Soviet firehouse of falsehood.
Pernyataan Jhonny itu disampaikan di sebuah media online, Republika.co.id yang dimuat pada 4 Februari 2019. Johnny disebut telah melanggar Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Kuasa Hukum Badan Pemenangan Provinsi DKI Prabowo-Sandi, Rahmat Harahap menilai, tudingan yang dilakukan oleh Johnny G Plate selaku Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’aruf sebagai fitnah yang berbahaya.
Rahmat menyebut, tudingan Jhonny jelas tidak berdasar dan mencederai prinsip-prinsip pemilu yang bersih, berintegritas dan tanpa hoax dan SARA di Pilpres 2019.
"Dia (Johnny) telah menghasut publik, agar paslon 02 kehilangan kepercayaan dari publik, dan dapat membuat stigma masyarakat terhadap Prabowo Subianto menjadi negatif, sehingga dapat merugikan Pasangan Calon 02 pada Pemilu 2019," kata Rahmat di kantor Bawaslu DKI, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (8/2/2019).
"Kami minta Bawaslu serius memproses laporan ini. Perkara ini akan kami kawal sampai tuntas," tegas Rahmat.
Selain itu, Rahmat juga berharap, di 2 bulan sisa masa kampanye ini tidak terjadi lagi kampanye-kampanye hitam lainnya dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh Tim Kampanye dan atau Paslon pada Pilpres 2019.
"Kalau ini dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak negatif dan dapat memecah belah antar anak bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang Rahmat.
Diketahui, Johnny G Plate sebelumnya mengatakan kubu tim lawan (Prabowo-Sandi) menggunakan metode kampanye firehouse of falsehood.
Menurut Johnny, metode itu digunakan oleh Uni Soviet, yang saat era perang dingin dan didaur ulang di banyak pilpres, termasuk Pilpres Amerika Serikat tahun 2016 lalu.
Dalam sebuah berita dengan Headline “TKN: Metode Kampanye Paslon 02 Tiru Propaganda Uni Soviet”, Johnny G Plate dinilai sengaja ingin membuat stigma di masyarakat terhadap Prabowo Subianto menjadi negatif, sehingga dapat merugikan Pasangan Calon 02 pada Pemilu 2019, adapun Statemen dari Johnny G Plate adalah sebagai berikut;
- “Kubu tim lawan menggunakan metode kampanye firehouse of falsehood, metode itu digunakan oleh Uni Soviet, yang saat era perang dingin dan didaur ulang di banyak pilpres Amerika Serikat tahun 2016 lalu”;
- "Metode yang sama juga di daur ulang dan digunakan oleh Prabowo dengan memborbardir ruang politik dengan kebohongan,";
- "Apakah rakyat rela dengan persaingan ala Prabowo ini ? kami menyakini bahwa rakyat sangat paham dan tidak rela bangsanya dihancurkan dengan cara licik seperti itu,". [ts]