GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak terlibat lahirnya aturan dana desa. Dia menilai justru Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendukung lahirnya Undang-undang Desa melalui Fraksi Partai Gerindra di DPR di era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Jadi, dalam kaitan #DanaDesa itu: 1. Pak @prabowo mendukung lahirnya UU desa melalui Fraksi @Gerindra DPR. Pak @jokowi tidak terlibat sama sekali. 2. Pak @SBYudhoyono memulai alokasi 9 T dalam APBN2015 dan didukung pak @prabowo melalui F @Gerindra. Pak @jokowi belum terpilih,” kata Fahri, akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, Kamis (21/2).
Fahri mengatakan, saat Jokowi menjadi presiden, mewarisi APBN 2015 yang besar sekali yakni hampir Rp 2000 triliun. SBY, kata Fahri, mewarisi APBN 2004 dari Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri hanya sekitar Rp 247 triliun.
“4. Kita suka atau tidak, kinerja presiden SBY memang dahsyat. Dan itulah landasan yg baik bagi pak @jokowi untuk memimpin,” ungkap Fahri.
Dia menambahkan, ruang fiskal yang besar itu wajar jika dipakai untuk menambah dana desa Rp 20,7 triliun dalam APBNP 2015. “Langkah itu didukung oleh KMP (Koalisi Merah Putih) yang menguasai mayoritas @DPR_RI yg dipimpin pak @prabowo salah satunya. Sy ingat betul pesan beliau untuk bantu presiden baru,” cuit Fahri.
“6. Sejak awal, sebelum Pak Jokowi masuk Jakarta, pak @prabowo adalah motor lahirnya UU Desa nomor 6/2014. 7. Bahkan dalam kampanye Pilpres 2014 pak prabowo berjanji #SatuMilyarSatuDesa. Sehingga kalau terpilih mungkin APBN2015 bukan 20,7 tapi sekitar 80 T, sejumlah desa,” katanya.
“8. Jadi jangan lupa sejarah, jangan lupa jasa pak @SBYudhoyono yang kasi naik APBN DALAM 10 tahun secara dahsyat. Sementara APBN2019 kemarin hanya 2165,7 T. Tambah sedikit sejak diwariskan. Jika nanti ada presiden baru, APBN2020 takkan keluar dari angka 2020 Trilyun. Tks,” cuit Fahri.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lantas mengeluarkan angka APBN sejak era Presiden kedua RI Soeharto hingga Jokowi. Dia mengajak untuk membandingkan angka APBN tersebut, kemudian melihat selisihnya.
“Catatan: Periksa angka APBN: (Perlu cek angka persis). APBN1998 Warisan PakHarto: 147 T. APBN2000 Warisan Pak BJH:194 T APBN2002 Warisan GusDur: 305 T APBN2004 Warisan IbuMega: 427 T APBN2015 Warisan Pak SBY: 1984T APBN2019 : 2165,7 T. (Lalu kita lihat selisih),” cuit Fahri. [jpnn]