GELORA.CO - Tudingan sandiwara saat Cawapres Sandiaga Uno berdialog dengan petani bawang di Brebes, Jawa Tengah Senin (11/2/2019) awal pekan ini berbuntut panjang. Ahmad Subkhan, petani bawang asal Brebes tak terima jika apa yang dilakukan merupakan sandiwara.
Akhmad Subkhan berencana melaporkan dua orang terkait dengan tudingan dirinya bersandiwara saat bertemu dan berdialog dengan Cawapres Sandiaga Uno awal pekan ini.
"Besok Jumat (15/2/2019) saya akan melaporkan Guntur Romli terkait dengan kicauannya di Twitter dan Profesor Projo Danudoro, gurubesar UGM yang menulis dengan bahasa kasar di grup WhatsAppa grup KAGAMA, ke Mabes Polri" ucap Subkhan saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (14/2/2019).
Subkhan yang juga alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan pelaporan terhadap gurubesar UGM lantaran tulisan di grup whats app KAGAM telah menyinggug pribadinya. "Beliau menulis dengan bahasa kasar. Secara pribadi saya tetap hormat dengan beliau," kata Subkhan.
Sementara terkait dengan pelaporan terhadap Guntur Romli terkait dengan kicauannya di Twitter pada 12 Fenruari 2019 lalu yang menuliskan bila Subkhan merupakan orang yang hanya mengaku-ngaku sebagai petani. Guntur mempertanyakan Sandiaga yang ia tuding gemar melakukan sandiwara.
"Ini sekarag anggota KPUD Brebes 2018 yang ada foto bareng Sudirman Said di Jateng ngaku-ngaku petani bawang. trus main sandiwara nangis-nangis," kicau Guntur.
Selain melaporkan dua orang tersebut, Subkhan juga meminta Polri untuk mengusut siapa pembuat surat pernyataan palsu yang seolah-olah dirinya yang menulis tentang pernyataan permohonan maaf karena telah berbohong dan bersandiwara saat bertemu dengan Sandi.
"Soal surat palsu itu, saya kesulitan melacaknya. Makanya saya juga meminta Polri untuk melacaknya. Yang jelas, surat itu telah menyebar di media sosial," sebut Subkhan. [IN]