Soal Data yang Salah, Pakar LIPI Sarankan Jokowi Minta Maaf

Soal Data yang Salah, Pakar LIPI Sarankan Jokowi Minta Maaf

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan capres 01, Joko Widodo alias Jokowi segera minta maaf. Itu terkait sejumlah data yang disampaikan pada debat putaran kedua, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta.

Menurut pakar yang akrab disapa Wiwiq itu, ada beberapa data yang disampaikan Jokowi namun tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

“Ada beberapa angka yang disebutkan itu keliru sekali. Harusnya Pak Jokowi minta maaf dan itu yang tidak dilakukan,” ujar Siti Zuhro pada diskusi publik Topic of The Week 'Rezim Jokowi Menebar Hoaks dan Kebohongan?' yang digelar Sekretaris Nasional Prabowo - Sandi di Jakarta, Selasa (26/2).

Menurut Wiwieq, permintaan maaf diperlukan karena siapapun yang menjadi capres wajib menyampaikan hal yang benar agar dapat menjadi contoh yang baik di tengah masyarakat.

"Aturannya saya kira juga sudah sangat jelas, soal apa yang dilarang dan apa yang boleh dalam debat. Kalau tidak tahu lebih baik calon minta maaf,” ucapnya.

Lebih lanjut Wiwiek mengingatkan, karena melihat kecenderungan mayoritas orang Indonesia senang ngerumpi. Bahkan, hal yang dibicarakan umumnya kejelekan orang lain. Itulah sebabnya masing-masing pasangan calon presiden penting memperhatikan hal-hal yang disampaikan ke publik.

"Orang Indonesia itu hobinya ngerumpi dan kalau ngerumpi maka yang dilihat adalah kejelekan orang lain. Ini yang harus dihindari agar pemilu bisa lebih berkualitas," katanya.

Diskusi kali ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu mantan ketua Komnas HAM Hafidz Abbas, pengamat politik Tony Roshid dan anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Beti Nurbaiti. [jp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita