GELORA.CO - Hasil Survei Pilpres 2019 terbaru, selisih elektabilitas Jokowi-Ma"ruf Vs Prabowo-Sandi kian menipis. Kini, kedua kandidat dipastikan akan terus bersaing hingga hari H pencoblosan pada 17 April 2019.
Survei Lembaga Survei Pembangunan Indonesia (LSPI) menunjukkan bahwa paslon Capres dan Cawapres nomor 01 dan paslon nomor 02 kini terjadi kejar mengejar di hampir 34 provinsi seluruh Indonesia.
Kepala Litbang LSPI, Febra Anugrah mengungkapkan, hasil survei terbaru tingkat elektabilitas pasangan kandidat Pilpres 2019 semakin cair. Meskipun petahana Jokowi-Ma"ruf masih unggul tipis atas sang rival Prabowo-Sandi.
"Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan dukungan dari publik sebesar 44,14%, sedangkan pasangan petahana Jokowi-Ma"ruf 46,86%," kata Kepala Litbang LSPI Febra Anugrah, di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
"Sedangkan mereka yang belum menentukan atau swing voter sekitar 9,00%," sambungnya.
Febra menjelaskan, elektabilitas Prabowo-Sandi yang bertengger di angka 44,14% dampak dari berbagai alasan yang diungkap publik.
Diantaranya, lanjut dia, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini. Mereka menginginkan sebuah perubahan dan figur presiden baru, serta memiliki karakter tegas dan berwibawa.
Sementara figur Jokowi-Ma’ruf memperoleh elektabilitas sebesar 46,86% karena dianggap sosok yang merakyat, sudah berpengalaman serta mampu melanjutkan pembangunan.
Menurut Febra, selisih antara keduanya yang sangat tipis sekalipun tingkat kepuasan publik terhadap sosok Jokowi tinggi namun kinerja kebijakan ekonomi rendah.
Karenanya, Febra menilai, hasil sangat tipis ini merupakan modal awal bagi Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga untuk mengejar, sekalipun untuk sementara pasangan Jokowi-Ma"ruf unggul sekitar 2,72%.
Sebab, menurut Febra, perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10% yang dimiliki figur incumbent dapat disimpulkan belum unggul secara signifikan dari calon pasangan nomor urut 02.
"Mengingat waktu masih tersisa sekitar dua bulan kedepan. Artinya, masih terbuka peluang dalam meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan bagi pasangan Prabowo-Sandi," katanya.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 14-20 Februari 2019 kemarin. Survei dilakukan secara propforsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survei dilakukan.
Selanjutnya random di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50% perkotaan dan 50% pedesaan.
Jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 2100. Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin error + 2,4 % pada tingkat kepercayaan 95%.
Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling. [ts]