GELORA.CO - Mobil Mitsubishi Pajero Sport BH 473 NG warna hitam mendadak dihentikan petugas yang tengah melakuan razia narkoba di Pulau Pandan, Senin (25/2) sore.
Saat kamera diarahkan ke dalam mobil, wanita yang duduk di kursi depan samping sopir langsung protes. Ia mengaku sebagai calon anggota legislatif (caleg).
“Mas, jangan rekam-rekam saya. Saya ini caleg,” kata wanita itu kepada petugas dari Ditresnarkoba Polda Jambi.
Di belakang kaca mobil itu, ada stiker caleg DPRD Tanjab Barat, dari Partai Demokrat atas nama Wildawati, SH nomor urut 2, Dapil Tanjung Jabung Barat 3.
Saat diberhentikan, pengemudi serta penumpang mobil pun disuruh keluar. Petugas pun langsung memeriksa seisi mobil.
Melihat petugas akan memeriksa mobilnya, si perempuan yang mengenakan jilbab warna cokelat muda itu, terlihat cemas.
Kendati demikian, tidak ditemukan barang-barang mencurigakan di dalam mobilnya. “Periksalah bang, dak ado apo-apo dak di dalam,” kata dia.
Setelah pemeriksaan, mobil kemudian dipersilakan melanjutkan perjalanannya ke dalam Pulau Pandan.
Razia ini merupakan Operasi Antik, yang digelar untuk memberantas penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Pantauan di lapangan, pengendara yang menyadari adanya razia dan melintasi jembatan terlihat memelankan laju kendarannya.
Mereka yang terlihat mencurigakan langsung diberhentikan. Petugas yang bersiaga di sekitar lokasi kemudian melakukan penggeledahan.
Tapi ada juga yang berusaha kabur. Mereka memutar arah untuk menghindari razia. Bahkan, saat hendak diperiksa beberapa dari mereka, malah mengaku tidak pernah mengkonsumsi narkotika.
“Dak pernah lagi sayo make pak,” sebut seorang pengendara yang dicegat, sebagaimana dilansir Jambi Independent, Selasa (26/2/2019).
Namun setelah digeledah dan petugas meminta untuk tes urin, pria berkulit sawo matang tersebut langsung mengakui telah mengkonsumsi benda haram tersebut dalam dua minggu terakhir.
“Lah lamo idak lagi pak, lebih lah seminggu,” katanya. Walaupun demikian ia tetap dilakukan tes urin oleh petugas.
Kabag Ops Ditresnarkoba Polda Jambi, AKBP Sanusi mengatakan, operasi antik ini dilakukan untuk mengantisipasi pengedaran narkotika yang lebih besar lagi.
Ia juga menambahkan, dari beberapa pengendara yang berputar arah dan kabur kemungkinan besar mereka dapat dinyatakan positif menggunakan Narkotika. “Yang mau lari tadi rata-rata urinnya bisa jadi positif,” tambahnya.
Tak hanya itu, petugas juga turut menyisir sungai yang ada di wilayah tersebut guna menjaring adanya tindak penyalahgunaan narkotika.
Tim kepolisian menjaring sembilan orang yang dinyatakan positif menggunakan obat-obatan terlarang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes urin. Kemudian, mereka dibawa ke Mapolda Jambi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
“Sebagian akan kita kembangkan, ataukah mereka sebagai bandar atau pengguna dan mereka menggunakan di mana,” tandasnya.[psid]