GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai tingginya angka kemiskinan di Indonesia merupakan problem struktural yang diakibatkan oleh perilaku elite di tanah air. Di depan rakyat Blora, Jawa Tengah, mantan Danjen Kopassus itu menyebut masalah kemiskinan muncul karena elite bangsa yang bermental maling.
Semula, Prabowo mengatakan kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia adalah sebuah paradoks. Prabowo heran, agaimana mungkin negeri yang kaya sumber daya alam dan gemah ripah loh jinawi ini, rakyatnya bisa kelaparan.
Selama berkecimpung 20 tahun di dunia politik, Prabowo akhirnya memahami bahwa salah satu sumber kemiskinan rakyat adalah elite Indonesia yang bermental maling.
"Sudah lama tipu-menipu, rekayasa. Sudah terlalu lama elite kita berbuat seperti itu. Saya paham dan mengerti, karena saya bagian dari elite. Tapi saya muak dengan elite yang seperti itu. Tugas elite adalah selalu membela kepentingan rakyatnya," kata Prabowo, Kamis (14/2).
"Mungkin elite kita ini sudah terlalu pinter. Pinter ngapusi, pinter mencuri uang rakyat," tambahnya.
Prabowo menambahkan, elite bermental maling selalu mencari keuntungan untuk diri sendiri dan kroninya. Masalah ini menyebabkan kekayaan yang dimiliki Indonesia mengalir ke luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia.
"Akibatnya kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimistis. Saya pernah mendapatkan pendidikan, saya pernah menjabat. Saya tak akan tinggal diam kalau rakyat terus dimiskinkan," terangnya.
Kerenanya, saat terpilih menjadi presiden periode 2019-2024 nanti, Prabowo berjanji akan merekrut putra-putri terbaik Indonesia untuk duduk di jajaran menterinya.
"Kami akan panggil putra-putri terbaik bangsa, yang paling pinter. Tapi pinter saja tidak cukup, tapi juga harus jujur dan tidak memperkaya keluarga, teman atau tetangganya. Putra-putri yang siap mengabdi untuk rakyat," pungkasnya. [jp]