GELORA.CO - Debat kedua calon presiden 2019 yang membahas mengenai energi, pangan, infrastruktur, lingkungan hidup, dan sumber daya alam berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, Minggu malam 17 Februari 2019.
Pasca debat, di sosial media tagar #JokowiBohongLagi jadi trending topik di twitter, bahkan hingga pagi (18/02) pukul 09.00 WIB menempati trending topik nomor 1 di Indonesia.
Kenapa #JokowiBohongLagi jadi ramai dan menjadi trending topik? Hal ini karena dalam debat, data-data yang diungkap Jokowi terbukti tidak sesuai fakta, diantaranya Jokowi menyebut tiga tahun terakhir tidak ada kebakaran hutan, tidak ada konflik pembebasan lahan, dll.
Berikut beberapa komentar beberapa politisi dan warganet mengenai tagar #JokowiBohongLagi, dikutip dari Portal Islam:
"Kecewa sy yg terbesar adalah, seorang capres yg kebetulan msh presiden banyak menggunakan data yg tdk akurat alias bisa disebut bohong. Dan bohongnya pun ditepuk tangani meriah pendukungnya. Sy kecewa berat bangsa anak bangsa ini suka dgn kebohongan," ujar @FerdinandHaean_.
Kecewa sy yg terbesar adalah, seorang capres yg kebetulan msh presiden banyak menggunakan data yg tdk akurat alias bisa disebut bohong. Dan bohongnya pun ditepuk tangani meriah pendukungnya.— 🇮🇩FERDINAND HUTAHAEAN🇮🇩 (@FerdinandHaean_) 17 Februari 2019
Sy kecewa berat bangsa anak bangsa ini suka dgn kebohongan.
Orang se endonesa pada lapor2an polisi perkara hax hoax hax hoax dota data dota data terus tau2 presidennya sendiri enteng bener boong bilang ngga ada kebakaran hutan sama ngga ada konflik lahan— Bhagavad Sambadha (@fullmoonfolks) 17 Februari 2019
Kalau terhadap ratusan juta orang yang melihat TV saja berbohong, apalagi terhadap Tuhan yang tak terlihat wujudnya.— andi arief (@AndiArief__) 17 Februari 2019
Sementara akun @fullmoonfolks mengatakan: "Orang se endonesa pada lapor2an polisi perkara hax hoax hax hoax dota data dota data terus tau2 presidennya sendiri enteng bener boong bilang ngga ada kebakaran hutan sama ngga ada konflik lahan."
"Dimulai dengan data bohong, maka patut diduga data berantai dalam narasi Jokowi juga berpotensi bohong dan manipulatif. Pantaskah kita percaya lagi?" ujar aktivis HAM, Natalius Pigai.
"Kalau terhadap ratusan juta orang yang melihat TV saja berbohong, apalagi terhadap Tuhan yang tak terlihat wujudnya," kata Wasekjen Demokrat Andi Arief.
Kata @jokowi, dalam 3 tahun tidak terjadi kebakaran lahan hutan dan gambut.— KOMPAS TV (@KompasTV) 17 Februari 2019
Bagaimana kata Litbang Kompas - @kompasdata?#DebatPilpres2019 #rumahpemilu #mudamemilih pic.twitter.com/I6LwxC2CAd
(((TIDAK ADA KONFLIK SOSIAL YHAAA))) ⬇️— KONTRAS (@KontraS) 17 Februari 2019
Pemantauan KontraS: 702 konflik agraria, 1.665.457 hektare lahan dikorbankan, 455 petani dikriminalisasi, 229 petani mengalami kekerasan, dan 18 orang tewas.https://t.co/KRQGuHoAhD https://t.co/zsA87PkOgx
Data Kebakaran Hutan: 2016 (14.604,84Ha), 2017 (11.127,49 Ha), 2018 (4,666,39 Ha). Sumber, Kementerian LK dan Kompas TV). Dimulai dengan data bohong, maka patut diduga data berantai dalam narasi Jokowi juga berpotensi bohong dan manipulatif. Pantaskah kita percaya lagi? pic.twitter.com/8r6RXqMYfW— NataliusPigai (@NataliusPigai2) 17 Februari 2019
JKW sebut impor jagung 2018 hanya 180 ribu ton, faktanya 731 ribu ton.— CAK KHUM (@CakKhum) 17 Februari 2019
Bohong lagi bohong lagi ya? #Debat02PrabowoMenang pic.twitter.com/AmFcHVGR5W
(*)Orang waras tidak akan pernah bisa berbohong berulang-ulang tanpa terlihat rasa bersalah sedikitpun— Muhammad Said Didu (@saididu) 18 Februari 2019