GELORA.CO - Stephen Partowidjojo (36), penumpang pesawat udara China Airlines ini kedapatan membawa ratusan proyektil senjata api setelah mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Namun pihak kepolisian tidak menahan penumpang warga negara China itu.
"Penyidik tidak dapat melakukan penahanan terhadap SP. Karena yang dibawa oleh SP hanyalah proyektil saja atau bagian komponen amunisi, maka tidak dilakukan penahanan," jelas Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, kepada wartawan, Senin (25/2).
Barung menegaskan, Stephen hanya membawa salah satu komponen amunisi yaitu proyektif sehingga masuk kategori kasus biasa.
"Jadi, amunisi itu terdiri beberapa komponen, ada bahan ledaknya, selongsongnya, ada hulu ledak, dan kemudian ada proyektilnya. Jadi bukan amunisi, hanya bagian amunisi saja," papar Barung seperti dilansir dari RMOL Jatim.
Meskipun tidak dilakukan penahanan, kasus tersebut tetap ditangani polisi.
"Penyelidikannya seputar mencari tahu untuk apa proyektil sebanyak itu," jelas Barung.
Menurut pengakuan SP, sambung Barung, dia baru pertama kali ini membawa proyektil dalam perjalanan pesawat.
"Herannya kalau itu amunisi, kenapa bisa lewat di China kenapa bisa lewat di Singapura dan tidak terdeteksi x-ray yang ada. Kenapa tidak terdeteksi, ternyata itu memang bukan amunisi hanyalah proyektil yang merupakan bagian dari amunisi. Barang itu sama dengan besi saja," demikian Barung.[rmol]