GELORA.CO - PDIP meminta partai rekan koalisinya di Pilpres 2019, PSI untuk lebih banyak belajar tata krama dalam berpolitik.
Permintaan itu disampaikan politisi PDIP Eddy Kusuma Wijaya menanggapi pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang berharap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menularkan semangat bersih kepada kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Eddy menjelaskan bahwa PSI banyak dihuni oleh politisi muda. Untuk itu, dia meminta agar mereka lebih banyak belajar etika dalam berpolitik.
“PSI karena banyak anak mudanya, jadi harus banyak belajar tata krama perpolitikan Indonesia. Jadi itu harus dipahami,” ujar Eddy di komplek DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
Anggota Komisi II DPR menjelaskan bahwa visi misi partai berbeda dengan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum partai. Menurutnya, setiap oknum yang melakukan korupsi harus bertanggung jawab.
“Kita tahu selama ini sudah banyak yang ditangkap baik dari pemerintahan, lembaga konstitusi, TNI, Polri, partai politik dan lainnya. Nah itu yang salah adalah oknum individunya, bukan lembaga atau konstitusinya. Ya yang salah pelaku itu sendiri,” tegasnya.
Maka dari itu, Eddy menyatakan bahwa partainya juga memiliki komitmen dalam memberantas korupsi. Dia juga menyebut bahwa tugas mulia hendaknya menjadi kewajiban seluruh warga bangsa apapun institusinya.
“Nah ini yang perlu kita perbaiki dan ini sudah menjadi tugas kita semua, tugasnya PSI, tugasnya saya sebagai onggota DPR, tugasnya partai saya untuk memperbaiki bangsa ini. Sehingga bangsa ini betul-betul menjadi harapan kita bersama,” pungkasnya. [rmol]