GELORA.CO - Tudingan calon presiden petahana, Joko Widodo menyebut tim sukses lawan menggunakan konsultan asing dan cara-cara ala propaganda Rusia membuat heran partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, PAN.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo bahkan mengaku bingung dengan data yang didapat Jokowi, hingga mantan walikota Solo itu berani mengungkapnya ke publik.
“Saya tidak tahu dari mana Presiden mendapat informasi yang amat salah itu. Dan kasus ini bukan satu-satunya kesalahan. Ada lagi soal penyuluh pertanian menjadi PNS, pembebasan ustaz Abu Bakar Baasyir, ralat pelantikan pejabat, ekonomi meroket, dan lainnya,” ujar Drajad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/2).
Dia heran Jokowi kembali mengeluarkan pernyataan yang berpotensi blunder dan menggerus elektabilitas dalam Pilpres 2019. Padahal, sambungnya, Menko Polhukam Wiranto sebagai pembantu Jokowi sudah mengingatkan untuk tidak grasa-grusu.
“Menko Wiranto sempat mengingatkan presiden jangan grasa-grusu,” ujarnya.
Semestinya, Jokowi meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang dapat menjatuhkan wibawanya sebagai presiden.
Soal konsultan asing yang dituduhkan kepada Prabowo, Drajad menilai Jokowi dan tim salah data.
“Memang sesekali Mas Bowo (Prabowo) mengundang pihak asing. Biasanya mereka diplomat, wartawan dan teman-teman beliau. Contohnya dalam acara Gerindra di Sentul atau dalam pidato kebangsaan di Senayan. Mereka tamu, pers, dan publik bisa melihat mereka,” pungkasnya. [rmol]