GELORA.CO - Media massa di Indonesia dinilai sudah cukup santun dalam menyajikan berbagai informasi kepada masyarakat.
"Saya kira cukup santun," ujar Kadiv Humas Polri, Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal dalam acara malam budaya bertema "Santun Bermedia Untuk Pemilu Damai" di Surabaya Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/2).
Iqbal menjelaskan, penilaian 'cukup' karena masih ada beberapa media yang kerapkali menyajikan berita dengan merujuk pada media sosial.
Menurutnya, media sosial tidaklah compatible untuk menjadi rujukan. Kecuali, dari media sosial itu wartawan media massa melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum disampaikan pada publik.
"Media mainstream terutama, saat ini lebih banyak merujuk pada media sosial di mana setiap orang bisa menjadi reporter dan menjadi pemred untuk dirinya sendiri. Artinya tidak semuanya terkonfirmasi benar," jelasnya.
Iqbal memaparkan catatan perkembangan hoax atau kabar bohong yang bermula dari isu media sosial. Pada tahun 2015 hanya ada 10 hoax dan terus meningkat hingga pada tahun 2018 lalu tercatat hampir 100 kasus hoax.
Terlebih menjelang tahun politik dan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 kian memanas.
"Inilah mengapa media harus bisa menjadi cooling down masyarakat dari berbagai isu yang memanas," tukasnya.
Gelaran malam budaya tersebut menjadi salah satu rangkaian acara Hari Pers Nasional Jawa Timur 2019 di Kota Surabaya. [rmol]