Ma'ruf Amin: Orang Padang di Jakarta Dukung 01, Masa di Sumbar Tidak?

Ma'ruf Amin: Orang Padang di Jakarta Dukung 01, Masa di Sumbar Tidak?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin berencana bersafari politik di Sumatera Barat selama dua hari, yaitu Kamis-Jumat (7-8 Februari 2019). Ma'ruf mengungkapkan Sumbar merupakan salah satu daerah terberat untuk meraih kemenangan pilpres.

Ia berharap setelah menerima dukungan perantau Minang di Jakarta, aliran dukungan dapat diikuti oleh masyarakat Sumatera Barat lainnya.

"Hari ini sudah dimulai (dukungan orang Minang), ini resonansinya akan sampai ke Sumatera Barat. Orang-orang Padang di Jakarta aja dukung 01, masa yang Sumbar tidak? Begitu, saya akan bilang di sana kami sudah dapat dukungan penuh dari orang Sumbar," kata Ma'ruf saar bersilaturahmi dengan masyarakat Minang pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Jalan KH Agus Salim, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

Sebagai salah satu daerah dengan basis Islam terkuat, Sumbar memerlukan strategi khusus untuk menarik perhatian masyarakatnya. Karena itu, Ma'ruf menyayangkan tes baca Al-Quran yang sempat digagas Ikatan Da'i Aceh batal dilakukan. Padahal, ia menilai tes tersebut mampu menunjukkan kemampuan calon pemimpin dalam hal agama.

"Sayang tidak ada tes baca Al-Quran. Saya senang sekali kalau ada tes baca Al-Quran, supaya orang Padang tahu gitu lho yang bisa baca Al-Quran yang mana, yang tidak bisa baca Quran yang mana," ucap Ma'ruf.

Karena tes baca Al-Quran batal, Ma'ruf akan menawarkan gerakan membaca Al-Quran bagi masyarakat Sumbar. Ia ingin agar tidak ada masyarakat yang buta huruf Arab dan tak bisa baca Al-Quran.

"Kan orang Sumbar itu suka Al-Quran. Supaya nanti tidak ada yang tidak paham Al-Quran, akan kita gerakkan baca Al-Quran di Sumbar. Saya akan janjikan nanti di Sumatera Barat, kalau saya terpilih tidak ada lagi buta huruf Al-Quran di seluruh Sumbar," ungkapnya.
Menurut Ma'ruf, salah satu kriteria seorang pemimpin layak dipilih salah satunya di bidang agama. Sebab, kalau ingin menjadi pemimpin (imam), harus pintar agama salah satunya dengan membaca Al-Quran.

"Kalau mau jadi imam harus jadi yang paling pintar. Yang jadi imam harus yang paling bagus bacaan Al-Qurannya. Kalau yang enggak bagus ya jangan dipilih, apalagi enggak bisa kan gitu mestinya begitu. Tapi saya ingin tahu bisa enggak diomongken di Sumbar," tutup dia. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita