GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan merasa jenggel jika ada orang yang mengatakan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bohong. Karena, Luhut sendiri paham betul apa yang sudah dilakukan dan dikerjakan pemerintah.
"Saya enggak akan pernah menceritakan cerita bohong. Dan saya ceritakan apa yang saya lihat, saya rasakan, dan saya bagian dari proses pengambilan keputusan itu. Makanya saya jengkel kalau orang bilang Presiden bohong, bohong apanya? Saya di dalam kok, saya tahu, saya lihat," ujar Luhut dalam acara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.
Luhut juga menyoroti isu utang negara yang menyerang Pemerintahan Jokowi. Luhut menyampaikan, bahwa saat ini utang pemerintah pada Januari 2019 sebesar Rp4.498,65 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang Januari 2018 yang sebesar Rp3.958,6 triliun.
Ia menjelaskan, bahwa utang pemerintah itu merupakan utang yang produktif untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi yang ada di Tanah Air.
"Semua utang yang kita buat utang produktif, tidak ada utang yang tidak produktif. Apa itu produktif? (membangun) LRT," ujarnya. [viva]
"Saya enggak akan pernah menceritakan cerita bohong. Dan saya ceritakan apa yang saya lihat, saya rasakan, dan saya bagian dari proses pengambilan keputusan itu. Makanya saya jengkel kalau orang bilang Presiden bohong, bohong apanya? Saya di dalam kok, saya tahu, saya lihat," ujar Luhut dalam acara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.
Luhut juga menyoroti isu utang negara yang menyerang Pemerintahan Jokowi. Luhut menyampaikan, bahwa saat ini utang pemerintah pada Januari 2019 sebesar Rp4.498,65 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang Januari 2018 yang sebesar Rp3.958,6 triliun.
Ia menjelaskan, bahwa utang pemerintah itu merupakan utang yang produktif untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi yang ada di Tanah Air.
"Semua utang yang kita buat utang produktif, tidak ada utang yang tidak produktif. Apa itu produktif? (membangun) LRT," ujarnya. [viva]