GELORA.CO - Capres Prabowo Subianto mengaku selalu melontarkan fakta berdasarkan data yang ia terima selama ini. Misalnya, saat ia menyebut pembangunan LRT Palembang tidak efektif beberapa bulan yang lalu.
"Saya dihujat, padahal apa yang saya ungkapkan benar. Empat bulan lalu saya mengatakan, LRT Palembang itu tidak ekonomis, tahu-tahu saya dimaki-maki, dihujat," kata Prabowo di perayaan HUT KSPI ke-20 di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).
"Tapi sekarang data-data terungkap, tiap bulan LRT itu pemeliharaan operasinya jauh di atas pemasukannya. Rakyat harus nombok," imbuhnya.
Namun, lanjutnya, banyak pihak yang mengira ucapannya adalah hoaks. Padahal, menurut Prabowo, seorang calon pemimpin harusnya merasa malu jika menyebar kebohongan demi mencari simpati publik.
"Nanti dituduh hoaks, buat apa saya sebarkan hoaks? Untuk apa? Tidak ada gunanya dan tidak arif untuk seorang pemimpin menyebarkan hoaks. Malu saya bicara di sini untuk menyebarkan kebohongan. Saya juga maju untuk menerima tugas jadi presiden, tidak cari apa-apa untuk pilih saya. Hina kalau saya cari sesuatu untuk kepentingan pribadi," tegasnya.
Prabowo juga merasa, mengumbar kebohongan demi merebut kekuasaan sama saja dengan menghina para pendiri bangsa. Selain itu, ia juga merasa menghina orangtua dan para prajurit jika menyebarkan hoaks demi kepentingan pribadi.
“Saya maju bahwa saya yakin orang-orang seperti Rizal Ramli, kita mengerti apa yang harus dilakukan dan kita paham dan akan melakukan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” tutup Prabowo. [kum]