GELORA.CO - Di jejaring WhatsApp atau WA, beredar isu bahwa Komandan Kogasma Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono segera mengambil alih takhta ketua umum partai lantaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berfokus menjaga istrinya, Ani Yudhoyono, yang tengah dirawat di Singapura. Bagaimana kebenarannya?
Isu tersebut beredar di aplikasi WA yang isinya menyatakan AHY akan jadi Ketum PD dan dilantik Maret mendatang. Berikut ini bunyi pesan yang beredar di WA itu:
Inponya: AHY akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Karena ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina sedang sibuk di LN. Sekjen dan Bendum sibuk nyaleg. Maka Ketua Umum diserahkan kepada AHY persisnya pada 1 Maret nanti. Wallahu alam bishawab
Wasekjen PD Andi Arief menepis isu liar tersebut. Andi menegaskan posisi Ketum hanya bisa diputuskan lewat forum Kongres Partai dan agenda tersebut tidak akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
"Ketum kan nanti di kongres. Ketum akan dipilih di kongres," kata Andi Arief, Senin (25/2/2019).
Namun rupanya kabar itu tak sekadar kabar burung belaka. Andi menyebut memang ada keinginan dari para kader dan pimpinan DPD PD di daerah agar SBY berfokus mengurus Ani Yudhoyono yang sakit kanker darah. Ada suara yang berharap AHY berperan lebih banyak lagi.
"Memang sekarang ada keinginan DPD dan kader agar SBY konsentrasi mengurus Ibu Ani, lalu AHY memimpin kemenangan pileg. Jadi cuma konsentrasi menang pileg. Ketum tetap SBY sampai kongres 2020," sebut Andi.
Andi menegaskan kader Partai Demokrat tak mungkin memaksa SBY mengurusi pemilihan legislatif ketika Bu Ani tengah sakit. Lagi pula, kata Andi, keinginan tersebut masih sebatas wacana, belum ada keputusan apa pun.
"Dalam mengurus Ibu Ani tidak mungkin kader dan partai memaksa SBY untuk menjalankan tugasnya menghadapi pileg ini. Ibu Ani, selain istri Pak SBY, merupakan belahan jiwa partai. Kami semua ingin Ibu Ani segera sembuh dan partai tetap bersinar. Keinginan kader dan DPD belum diputuskan oleh SBY. Baru wacana," ucap Andi.[dtk]