Hasil Istikharah Ulama dan Kyai, Jamaah Thoriqoh Syatoriyah Bulat Dukung Prabowo

Hasil Istikharah Ulama dan Kyai, Jamaah Thoriqoh Syatoriyah Bulat Dukung Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Capres nomor 02 Prabowo Subianto, Selasa (19/2/2019) menghadiri Silaturahmi para ulama dan kyai se-Jawa di Ponpes Majelis Ta'lim Kyai Tambak Deres, Surabaya, Jawa Timur.

Silaturahmi ulama dan kyai Jamaah Sulit Thoriqoh Syatoriyah An-Nahdliyyah Indonesia bersama Prabowo Subianto ini juga menyampaikan dukungan Ahlith Thoriqoh Syatoriyah kepada Prabowo pada Pilpres 2019.

Dukungan ini diberikan merujuk pada hasil istikharah para ulama dan kyai.

Dalam kesempatan ini, para ulama dan kyai yang hadir antara lain: KH. Raden Maulana Sayyid Ali Zaenal Abidin,KH.Mahfud Malang, KH.Umar Krian, Gus Fuji Banyuwangi, KH. Imam Mahdi Kediri, dan KH. Noer Warji, Grobogan.

Ketua Umum Ahlith Thoriqoh Syatoriyah An-Nahdliyyah, KH Soepiyan menyatakan dukungan jamaah Thoriqoh Syatoriyah An-Nahdliyyah seluruh Indonesia diberikan kepada Prabowo Subianto untuk membawa bangsa Indonesia menuju kemakmuran.

Thoriqoh Syatoriyah merupakan anggota Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), asosiasi Thoriqoh yang diakui oleh NU.

Thoriqoh Syatoriyah memiliki jutaan jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia. Terutama di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Ketua Thoriqot Sathoriah, KH. Soepiyan mengatakan, jamaahnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan jumlahnya jutaan.

"Hasil istikharah kami Pak Prabowo adalah pemimpin yang akan membawa maslahat bagi Indonesia," kata kyai Soepiyan.

Karena itu, Soepiyan menginstruksikan seluruh jajaran jamaah Sathoriah untuk menyatukan kekuatan untuk mendukung Prabowo pada 17 April mendatang.

Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya. Karena itu tidak pantas kalau sekarang rakyat Indonesia hidup miskin.

Prabowo mengingatkan, sekarang terlalu banyak uang orang Indonesia yang dibawa keluar negeri. Jumlahnya mencapai lebih dari Rp 11 triliun. Sedangkan yang tersimpan di Indonesia tidak sampai setengahnya, yakni Rp 5 triliun. "Ini salah satu penyebab rakyat kita miskin," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, ke depan harus ada tindakan tegas untuk mengubah keadaan ini. "Kalau tidak, negara kita terancam menjadi negara kleptokrasi, negara yang dikuasai para pencuri," Prabowo mengingatkan. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita