GELORA.CO - Juru Bicara Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria mengklaim kalau kubunya tidak merasa dirugikan terkait pernyataan Jokowi soal penguasaan lahan capresnya. 'Serangan' penguasaan lahan 340 hektare kepada Prabowo, justru menguntungkan.
"Prabowo semakin terlihat jiwa pahlawannya. Kenapa dibilang pahlawan, karena (penguasaan lahan) itu memberikan kemaslahatan bagi masyarakat," ujar Riza di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/2).
Riza menuturkan, Prabowo justru berupaya menyelamatkan penguasaan tanah dari pihak asing. Hal ini dianggap sebagai bentuk keberpihakan mantan Danjen Kopassus itu kepada rakyat.
"Kalau dikuasai asing, belum tentu rakyat di sekitar tanah itu bisa ikut dipekerjakan," ujar dia.
Selain itu, lanjut Riza, Prabowo pun dalam upaya menguasai lahan itu tidak bertele-tele. Sekalipun pada saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta dibayar tunai, Prabowo tidak mempersoalkannya.
"Kemudian luar biasanya Pak JK bilang 'cash ya', Prabowo kaget juga kok disuruh bayar cash. 'Orang boleh kredit orang boleh ngutang, gilirang gua cash, siap pak cash, prajurit sejati siap (bayar) Rp 150 juta," kata Riza menirukan Prabowo.
Selain itu, Prabowo pun disebut tidak melakukan negosiasi untuk harga yang dibayarkan kepada negara. Padahal jika sebagai pengusaha tawar menawar itu hal yang wajar.
Pemerintah sendiri pada saat lelang itu memberikan penawaran diskon namun ditolaknya.
"Apa kata Prabowo? Sekali-kali kita yang berkorban untuk negara bukan negara yang nerkorban untuk kita," jelas Riza.
"Jangan tanya Prabowo lah, dia jangankan hartanya. Jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara. Itu aset-aset rumah, padepokan (Bukit Hambalang) dia sudah hibahkan untuk kepentingan bangsa negara. Hidupnya sekarang berpikir bahwa ke depan semua untuk bangsa dan negara," tandasnya. [jp]