GELORA.CO - Sebelas eks kombatan GAM melaporkan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak ke Polda Aceh terkait pernyataan pemanfaatan lahan Prabowo Subianto. Apa kata Dahnil?
"Yang jelas kan sudah disampaikan juga oleh Mualem ya, Mualem itu Muzakir Manaf yang mantan panglima GAM dan juga mantan Wagub Nanggroe Aceh Darussalam. Pelaporan itu jelas salah alamat. Kenapa salah alamat? Karena memang yang saya sampaikan dan juga disampaikan oleh Bang Sandi itu benar," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu (27/2/2019).
"Benar adanya bahwasannya memang ada eks kombatan, masyarakat dan eks kombatan yang ikut memanfaatkan lahan itu. Kan itu juga disampaikan. Bahkan eks kombatan yang ngomong itu Pak Marzuki namanya, Pak Marzuki itu Wen Rimba julukannya dia, yang juga ikut memanfaatkan lahan itu. Nah itu yang menyampaikan ya mereka, Mualem, Muzakir Manaf," sebut Dahnil.
Alasan 11 eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Bener Meriah melaporkan Dahnil Anzar dan cawapres Sandiaga Uno ke polisi terkait pernyataan soal pemanfaatan lahan Prabowo ialah mereka merasa difitnah. Salah satu eks anggota GAM Bener Meriah, Joni Suryawan, mengklaim eks kombatan GAM tidak pernah memakai lahan milik Prabowo. Menurutnya, Sandiaga dan Dahnil sama-sama menyebut nama eks GAM sehingga itu termasuk eks GAM di 23 kabupaten di Aceh.
Dahnil menegaskan, yang dia sampaikan hanya berdasarkan pengakuan dari eks kombatan GAM lainnya. Soal sebelas eks kombatan GAM Bener Meriah yang merasa tak mengelola lahan Prabowo, menurutnya, itu beda hal.
"Jadi, kalau kemudian ada yang melapor merasa dia tidak mengelola, ya itu lain hal, memang dia tidak mengelola. Tapi kan eks kombatan yang lain gitu loh," sebut Dahnil.
"Ini kan seperti misalnya saya bilang ada penduduk Ciledug atau penduduk Tangerang yang bekerja dengan saya. Lo, yang nggak bekerja dengan saya melapor, penduduk Tangerang tapi nggak bekerja dengan saya, itu kan lucu," imbuh mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Dia menganggap pelaporan dirinya dan Sandiaga lebih karena momen politik. Dia yakin polisi tak akan sembarangan menindaklanjuti laporan.
"Jadi ini bagi kami sih upaya menggunakan momentum politik saja gitu loh, untuk mencari perhatian, dan bagi kita, saya yakin polisi, apalah, ndak sembarangan terkait dengan pelaporan, semua pelaporan yang tidak masuk akal dilanjutkan. Saya yakin ndak begitu," ucap Dahnil. [dtk]