GELORA.CO - Walikota Cilegon Edi Ariadi akhirnya memenuhi desakan meminta maaf kepada publik terkat pernyataannya soal kemacetan Bekasi. Melalui video yang diunggah di akun youtube, meminta maaf atas pernyataannya itu.
Pada video berdurasi satu menit itu, Edi menjelaskan secara rinci perihal pernyataan tentang kemacetan Bekasi. Ia mengaku tak bermaksud menyinggung kemacetan secara keseluruhan di Kota Bekasi.
“Sebetulnya yang kami maksud bukan pada keseluruhan Kota Bekasi, tapi adalah yang disebabkan oleh pembangunan jalan tol,” jelas Edi.
“Kan jalan tol itu ada di wilayah Bekasi, kota saya, Kota Cilegon, tidak ingin terjadi kemacetan seperti itu. Maka itu dalam kesempatan ini saya mohon maaf atas statement saya,” sambungnya.
Ia berharap agar Cilegon dapat menyusul seperti Kota Bekasi. Berikut video permintaan maaf Walikota Cilegon, Edi Ariadi;
Pernyataan Edi Ariadi pertama kali direspon oleh Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata yang mengaku tersinggung atas ucapan itu.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Cilegon Edi Ariadi membuat pernyataan kontroversi saat berbicara di salah satu media nasional. Edi sendiri baru dilantik, Rabu (20/2/2019) menggantikan Tubagus Imam Ariyadi yang tersangkut kasus tindak pidana korupsi.
Usai pelantikan dirinya sebagai walikota definitif, di Pendopo Gubernur Banten, Edi berbicara kepada wartawan dan mengaku ingin infrastruktur di Cilegon dibangun dengan besar-besar agar kotanya tak seperti Bekasi.
“Kita kan minta flyover, itu kewenangan pusat atau provinsi. Jangan kayak Bekasi kan kasihan macet,” kata Edi.
Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menilai pernyataan itu sangat mendiskreditkan Bekasi.
“Saya pribadi sangat tersinggung dan menyayangkan,” ucap Ariyanto, Rabu (20/2/2019).
“Bekasi adalah kota yang sedang tumbuh dan berkembang ekonominya. Kemacetan ada tapi hanya di jam dan hari tertentu,” sambungnya.
Ariyanto mengaku sangat tersinggung dan menyayangkan ada pernyataan seperti itu terlontar dari pejabat publik.
“Saya mendesak Walikota Cilegon minta maaf kepada pemerintah dan warga Bekasi,” tegas Ariyanto.[psid]
Diberitakan sebelumnya, Walikota Cilegon Edi Ariadi membuat pernyataan kontroversi saat berbicara di salah satu media nasional. Edi sendiri baru dilantik, Rabu (20/2/2019) menggantikan Tubagus Imam Ariyadi yang tersangkut kasus tindak pidana korupsi.
Usai pelantikan dirinya sebagai walikota definitif, di Pendopo Gubernur Banten, Edi berbicara kepada wartawan dan mengaku ingin infrastruktur di Cilegon dibangun dengan besar-besar agar kotanya tak seperti Bekasi.
“Kita kan minta flyover, itu kewenangan pusat atau provinsi. Jangan kayak Bekasi kan kasihan macet,” kata Edi.
Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menilai pernyataan itu sangat mendiskreditkan Bekasi.
“Saya pribadi sangat tersinggung dan menyayangkan,” ucap Ariyanto, Rabu (20/2/2019).
“Bekasi adalah kota yang sedang tumbuh dan berkembang ekonominya. Kemacetan ada tapi hanya di jam dan hari tertentu,” sambungnya.
Ariyanto mengaku sangat tersinggung dan menyayangkan ada pernyataan seperti itu terlontar dari pejabat publik.
“Saya mendesak Walikota Cilegon minta maaf kepada pemerintah dan warga Bekasi,” tegas Ariyanto.[psid]