GELORA.CO - Sebagian pihak menyesalkan informasi data yang salah dilakukan oleh calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi), termasuk kalangan anggota parlemen.
Menurut Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo, seharusnya Jokowi yang saat ini juga masih menjabat presiden seyogianya menyampaikan data tidak salah. Sebab, kata Edhy, Jokowi memiliki semua akses untuk data tersebut.
"Aneh rasanya, bila seorang kepala pemerintahan memaparkan data-data yang tidak sahih dan bertabrakan dengan fakta sebenarnya," ujar Edhy dalam keterangannya, Rabu (20/2).
Edhy yang juga politisi Partai Gerindra ini menyebutkan data yang keliru itu yakni salah satunya soal impor jagung. Jokowi klaim impor jagung tahun 2018 sebanyak 180 ribu ton.
"Padahal aslinya menyentuh angka 730 ribu ton," ungkap Edhy.
Bukan sekadar data impor, lanjut Edhy, Jokowi juga salah dalam memaparkan sejumlah data yang berkaitan dengan produksi pangan nasional.
Bahkan, sambung Edhy, Jokowi juga menutup fakta persoalan-persoalan yang muncul dari program reforma agraria yang selama ini menjadi kebanggaan pemerintah dan pendukungnya.
"Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) merilis, sebanyak 41 orang tewas dan 546 orang dianiaya, 51 orang tertembak dan 940 petani dan aktivis dikriminalisasi," demikian Edhy. [rmol]