GELORA.CO - Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia, Johannes Suryo Prabowo, menanggapi sikap kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyoraki Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Lewat Twitter pribadi @marierteman, JS Prabowo menautkan berita media online dengan judul 'Zulkifli Disoraki di HUT PDIP, PAN: Tak Bisa Terima Tamu dengan Baik'. Usai melihat berita tersebut, JS Prabowo mengatakan kalau kader PDIP hanya jago kandang saja.
"Dulu Anies sekarang Zulkifli disoraki saat menghadiri undangan ’mereka’ rupanya hasil revolusi mental.....ternyata cuma jadi jago kandang berani kalau banyak dan di kandang," kata JS Prabowo, Jumat (11/1/2019).
dulu Aniessekarang Zulkifli disoraki saatmenghadiri undangan ’mereka’rupanya hasil revolusi mental .....ternyata cuma jadi jago kandangberani kalau banyak dan di kandanghttps://t.co/TIM3X0MPz6
— J.S. Prabowo (@marierteman) January 11, 2019
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, disoraki ketika menghadiri hari ulang tahun PDI Perjuangan di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.
Lewat akun Twitter resmi @Official_PAN, mereka menyayangkan aksi tersebut. Padahal, selama ini PAN selalu menghormati semua partai politik, khususnya PDI Perjuangan.
"PAN menghormati semua partai politik tak terkecuali @PDI_Perjuangan. Dalam setiap acara PAN, kader tidak pernah menyoraki ketua umum partai lain yang kami undang. Arahan Ketua Umum PAN @ZUL_Hasan: Kampanye PAN damai, santun dan akhlakul karimah," kata admin Twitter PAN.
Zulfikli Hasan disoraki sampai tiga kali. Pertama, ketika pembawa acara menyebut Zulkifli Hasan hadir di dalam acara.
Kedua, ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut nama Zulkifli Hasan dalam pidato. Ketiga, saat Presiden Joko Widodo dalam pidatonya juga menyebut nama Zulfikli. [ark]