GELORA.CO - Permadi, politisi senior sekaligus aktivis yang menyebut diri sebagai ‘penyambung lidah Bung Karno’ menceritakan pengalaman dirinya tentang sosok Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.
Permadi mengungkap kekagumannya kepada Habib Rizieq dalam sebuah dialog di sebuah siaran televisi bersama Budayawan Jaya Suprana.
“Ada satu yang membuat anda terkejut yaitu Habib Rizieq, ia dikenal begitu ‘ganas’, itu bayangan orang, tetapi kalau ketemu langsung beda, saya dirangkul, saya disuruh main ke rumahnya,” ungkap Permadi, Senin (5/1/2019) melalui video dialog tersebut yang sudah banyak beredar.
Saat itu, ia diminta menunggu Habib bersama rekan-rekannya untuk shalat berjamaah. Setelah itu kemudian keduanya bertemu dan beramah tamah. “Gak ada masalah, Habib Rizieq yang dikenal begitu fanatik, begitu radikal, begitu revolusioner, gak ada masalah,” ujarnya.
Kemudian dalam momen pertemuan tersebut, datanglah tamu berikutnya bersama seorang perempuan Kristen berumur 16 tahun yang ingin masuk Islam dan minta bimbingan Habib Rizieq. Saat itu Habib merasa perlu saksi-saksi, maka dihadirkanlah Ummu Fadlun (istri Habib) sebagai saksi perempuan, dan termasuk Permadi yang diminta ikut menemani.
Saat dimintai pendapat, Ummu Fadlun menyerahkan keputusan kepada suaminya, sementara Permadi punya pendapat lain. “Bagi saya umur 16 tahun itu belum dewasa, karena itu harus ada izin dari orang tua, boleh atau tidak untuk pindah agama,” jelas Permadi.
Singkat cerita, Habib Rizieq memutuskan sesuai dengan pendapat Permadi. Anak tersebut diminta dikembalikan kepada orang tuanya untuk minta izin atau tunggu sampai umur 17 tahun, kemudian datang kembali.
“Itukan luar biasa sekali, Habib Rizieq yang dikenal begitu ‘galak’ tetapi itu menurut saya cuma image saja, yang sesungguhnya Habib Rizieq seorang doktor dengan disertasi Pancasila. Tidak ada orang yang bisa menjelaskan Pancasila sebaik Habib,” ungkap Permadi.
Video:
[sr]