GELORA.CO - Polri membentuk tim gabungan untuk menuntaskan kasus penyiraman cairan kimia terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Banyak pihak mempertanyakan alasan satgas ini dibentuk baru jelang debat capres-cawapres.
Menanggapi hal tersebut, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan, pembentukan satgas yang dilakukan pihak Kepolisian tak lain guna menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Bukan untuk kepentingan politis, karena jelang debat. Pasalnya, kata Ma'ruf, kasus penyiraman cairan kimia ke Novel Baswedan ini tergolong sulit.
"Saya kira enggak ada masalah ya, sepanjang upaya untuk menyelesaikan persoalan. Kan soal kasus Novel Baswedan tergolong kasus sulit, difficult case namanya. Karena itu harus dilakukan upaya-upaya penyelesaiannya," ujar Ma'ruf Amin di kawasan Depok, Jakarta, Sabtu (12/1).
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (nonaktif) ini mengaku mendukung langkah Kepolisian tersebut. Pasalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berharap pihak Kepolisian cepat mengungkap dalang di balik penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Itu kan memang penyelesaian kasus. Dan kami mendorong supaya ada upaya-upaya. Pak Jokowi sudah memerintahkan Kapolri untuk menyelesaikan itu terus," katanya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Muhammad menyebut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Tim itu bakal bertugas sejak enam bulan terhitung sejak 8 Januari 2019 untuk mengusut tuntas penyerangan terhadap Novel yang terjadi pada 11 April 2017. [JP]