GELORA.CO - Sejumlah kalangan Partai Demokrat dan sejumlah unsur lainnya tidak tinggal diam terkait dengan rencana sejumlah kalangan untuk menjebloskan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief ke penjara.
Andi Arief dituduh menyebarkan hoax terkait dengan 7 kontainer surat suara dari kapal asal China dalam keadaan tercoblos.
Meski, Andi Arief menyatakan, dirinya tidak pernah menyebarkan hoax, tapi hanya berkicau dengan menanyakan agar kabar itu diverifikasi kebenarannya.
Salah satu unsur Partai Demokrat, Rachland Nashidik juga melakukan upaya untuk membela Andi Arief.
Apalagi, baru-baru ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadikan Andi Arief sebagai penebar kebohongan dan diberikan penghinaan kebohongan oleh mereka.
Rachland mengingatkan, kekuasaan yang saat ini, dirasakan oleh PSI tidak abadi.
@grace_nat @AntoniRaja Kekuasaan politik tak langgeng. Kami akan selalu mengingat kesewenangan kalian pada sahabat kami.— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) 4 Januari 2019
@grace_nat @AntoniRaja Kekuasaan politik tak langgeng. Kami akan selalu mengingat kesewenangan kalian pada sahabat kami.
Sementara itu, lewat akun miliknya, Andi Arief meladeni sejumlah serangan yang diterimanya, khususnya meladeni sejumlah pihak yang menjadi buzzer kekuasaan.
Selain itu, Andi Arief membongkar tentang Partai SyamsulNursalim Indonesia (PSI).
Syamsul Nursalim sendiri merupakan salah seorang koruptor BLBI yang kabur dan menetap di Singapura, tidak tersentuh huku, dengan melarikan harta karun BLBI di negara penampung koruptor BLBI itu.
Terkait hal itu, melalui akun @AndiArief__, politisi kontroversial ini melontarkan serangan balik melawan upaya untuk memojokkan dirinya oleh sejumlah pihak kekuasaan.
Kebohongan itu:
CUCI uang mendirikan Partai SyamsulNursalim Indonesia ( PSI ).
Di saat KPK susah payah memulangkan penjahat BLBI ini.
Kalau KPU, Bawaslu dan Kepolisian tidak terbawa genderang TKN, Organ Pendukung Jokowi dan Partai SyamsulNursalim Indonesia (PSI)-- dan mau bicara baik2 dg saya dan Partai Demokrat, mungkin Kamis, sudah dapat penabuh gendang rekaman suara surat suara Priok.
Bukan Gerudug lampung.
Saya lagi merenung, mencari hubungan antara Kasus isu surat suara Priok, sikap KPU dan Bawaslu serta kebohongan award dari Partai SyamsulNursalim Indonesia (PSI).
Hanya untuk memojokkan Prabowo-Sandi dan Demokrat?
Yang terjadi, bisa sebaliknya.
Polisi harus menjadi milik rakyat.KPU harus menjadi netral untuk semua.
Bukan untuk menyenangkan TKN, relawan pendukung Jokowi dan kepuasan Partai SyamsulNursalim Indonesia (PSI).
Minta jadi saksi ahli aja om.
Twit terakhir ditujukan Andi Arief kepada seorang buzzer dengan nama anonim Voter Education, yang menyerang Andi Arief. [wartakota]