GELORA.CO - Momentum Maulid Nabi SAW seyogyanya menjadi sarana memperkokoh kesatuan bangsa.
"Dengannya kita dikumpulkan dalam majelis. Lewat maulid kita duduk bersama dari beragam latar dan corak. Lantas bersama meneladani satu sosok yang sama, Rasulullah Muhammad SAW," tutur Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Salim Segaf sebelum acara peringatan Maulid Nabi SAW di kantor DPP PKS, Minggu (13/1).
Habib Salim juga mengatakan, Maulid Nabi SAW adalah momentum kebangkitan umat. Shalahudin Al Ayyubi memulai Maulid Nabi SAW untuk membangkitkan umat yang tertidur.
"Kini umat merindukan kebangkitan itu. Apakah kita akan bergabung dalam barisan kebangkitan itu? Pastikan kita berada dalam gerbong umat menuju kebangkitan," tegas dia.
Cucu ulama besar Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie ini menambahkan, peringatan Maulid Nabi SAW menghidupkan syiar umat. Lewat syiar itulah umat bisa tercerahkan.
"PKS akan terus hadir dalam syiar-syiar umat. Dari maulid satu ke maulid yang lain. Dari majelis satu ke majelis yang lain," ujar Habib Salim.
Maulid Nabi SAW juga mengajarkan untuk meneladani yang paling baik.
"Dan kini sudah saatnya bangsa ini menjadi lebih baik. Mendapatkan pemimpin yang baik. Mendapatkan kehidupan yang lebih baik, untuk Indonesia yang lebih baik," papar Menteri Sosial RI periode 2009-2014 itu.
Maulid Nabi SAW di DPP PKS dihadiri juga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua GNPF Ulama Ustadz Yusuf Martak, para habaib dan ulama. [rmol]